Thursday, September 19, 2024
HomeBisnisMinyak Naik 1%, Menuju Kenaikan Mingguan | Tribun Ekspres

Minyak Naik 1%, Menuju Kenaikan Mingguan | Tribun Ekspres



Harga minyak naik pada hari Jumat dan berada di jalur kenaikan hampir 7% minggu ke minggu, di tengah ketegangan yang terus-menerus di Timur Tengah setelah Israel menolak tawaran gencatan senjata dari Hamas. Minyak mentah berjangka Brent naik 79 sen, atau 0,97%, hari ini menjadi $82,42 per barel pada 14.46 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik $1,02, atau 1,34%, menjadi $77,24 per barel. Pasukan Israel melanjutkan serangan udara mematikan di Gaza pada hari Jumat, setelah pemboman kota Rafah di perbatasan selatan Gaza pada hari Kamis membantu menaikkan harga minyak sekitar 3% pada sesi sebelumnya. “Dibutuhkan dua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah dan ketegangan di kawasan itu belum hilang,” kata analis UBS Giovanni Staunovo. Minyak berjangka memasuki kenaikan hari kelima berturut-turut, didukung minggu ini oleh penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata Hamas pada hari Rabu. “Dengan pernyataan bahwa, 'tidak ada wilayah di Jalur Gaza yang kebal dari serangan Israel', tidak sulit bagi para pelaku minyak untuk menyimpulkan bahwa tanpa mempertimbangkan perdamaian, premi konflik tidak akan cukup untuk dihargai,” Kata analis PVM John Evans. Baca Minyak naik hampir 2% Di tempat lain, Ukraina melancarkan serangan drone terhadap dua kilang minyak di Rusia selatan pada hari Jumat, yang mengakibatkan kebakaran di kilang Ilsky. Kilang Afipsky, juga di Krasnodar Krai yang berbatasan dengan Krimea di pantai Laut Hitam dan Laut Azov, merupakan fasilitas lain yang diserang. Rusia mengekspor lebih banyak minyak mentah pada bulan Februari dibandingkan yang direncanakan berdasarkan kesepakatan OPEC+, menyusul kombinasi serangan drone dan gangguan teknis di kilang-kilangnya. “Masih perlu diberikan bukti bahwa Rusia mampu mengurangi ekspor minyak secara memadai bahkan tanpa kendala terkait cuaca,” kata analis Commerzbank Carsten Fritsch pada hari Jumat mengacu pada pemotongan kuota OPEC+ di negara tersebut. Sementara itu, Departemen Keuangan AS pada hari Kamis memberikan sanksi kepada tiga entitas lainnya yang berbasis di Uni Emirat Arab dan satu kapal tanker yang didaftarkan oleh Liberia karena melanggar batasan harga minyak Rusia yang ditetapkan oleh koalisi negara-negara Barat. Diterbitkan di The Express Tribune, 10 Februari 2024. Sukai Bisnis di Facebook, ikuti @TribuneBiz di Twitter untuk terus mendapat informasi dan bergabung dalam percakapan.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments