Nantinya, tugu jam tersebut akan dikembalikan ke lokasi semula dan akan tersambung dengan struktur stasiun Thamrin
Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) memindahkan kembali Tugu Jam Thamrin ke lokasi semula tepatnya perempatan antara Jalan MH. Thamrin dan Jalan Kebon Sirih pada tahun 2026 sehubungan dengan adanya pembangunan jalur MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota.
Nantinya, tugu jam tersebut akan dikembalikan ke lokasi semula dan akan tersambung dengan struktur stasiun Thamrin.
Dia mengatakan pemindahan objek cagar budaya itu dilaksanakan pada Desember 2021. Pemindahan itu dibagi menjadi tiga bagian, diangkat, dan ditempatkan di area penyimpanan sementara.
“Proses pengangkatannya pun tidak sembarangan, kami mengangkatnya satu per satu sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sudah disetujui Dinas Kebudayaan DKI,” ujarnya.
Dalam pembangunan fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) dan fase 2A ditemukan beberapa objek cagar budaya maupun objek yang diduga cagar budaya (OBCD).
Sejumlah objek arkeologi itu antara lain Tugu Jam Thamrin, Jembatan Glodok, saluran pipa air kuno Batavia (Terakota), rel trem Batavia, cerucuk kayu, dan temuan lepas.
Metode penanganan tentunya ditentukan dengan selalu berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Dinas Kebudayaan, dan ahli arkeologi yang sejalan dengan UU No 10 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya.
Baca juga: MRT Medansatria-Tomang lintasi 21 stasiun
Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama dengan pemerintah Jepang.
Sedangkan, fase 2B MRT Jakarta, dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat kini masih dalam tahap studi kelayakan (studi kelayakan).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Redaktur: Ganet Dirgantara
Hak Cipta © ANTARA 2024