Friday, October 18, 2024
HomeNationalNelayan Muara Angke keluhkan maraknya pencurian alat tangkap ikan

Nelayan Muara Angke keluhkan maraknya pencurian alat tangkap ikan



Nanti kami bantu pasang GPS di jaring nelayan

Jakarta (ANTARA) – Nelayan di Rusun Muara Angke Jakarta Utara mengadu kepada Direktorat Polisi Udara dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya terkait maraknya penangkapan alat tangkap ikan berupa jaring di perairan Teluk Jakarta.

“Pencurian ini marak sejak 2021, sudah ribuan alat jaring yang hilang dengan kerugian kurang lebih Rp650 juta,” kata Perwakilan nelayan Kampung Warung Dadak Tangerang Charida di Jakarta, Jumat, pada kegiatan “Ngopi Kamtibmas” di Jakarta, Kamis malam.

Ia mengaku sudah melapor ke Tanjung Pasir bagian dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok hingga organisasi nelayan namun sampai sekarang belum ada tanggapan.

Ia mengatakan sudah hampir lebih dari 10 tahun terakhir para nelayan kecil mengalami kerugian akibat kehilangan alat tangkap.

“Sebuah alat tangkap setidaknya memiliki nilai sekitar Rp 250-350 ribu per buah untuk jaring yang sudah siap pakai,” kata dia.

Menurut dia para pencuri jaring membuat banyak nelayan bangkrut dan berharap kepolisian perairan lebih aktif dalam melakukan penyelidikan.

“Kalau kami hakim utama sendiri dianggap melanggar hukum, tapi dari instansi yang berwenang tidak ada tindak lanjut,” kata dia.

Teluknya bersama komunitas nelayan merasakan perairan Jakarta semakin tidak aman terkait aksi pencurian alat tangkap atau jaring.

“Mudah-mudahan kami mendapatkan solusi. Kami berharap pengamanan di Perairan Teluk Jakarta lebih maksimal dan ketika ada laporan kehilangan jaring dari nelayan segera ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian,” kata dia.

Tokoh Masyarakat Nelayan Rajungan Muara Angke, H Diding Setiawan berharap ada kolaborasi antara kepolisian perairan dan para nelayan dengan melakukan patroli bersama secara rutin.

Dirinya mengajak Kepolisian patroli bersama di laut antara nelayan dan Polairud untuk menyikapi permasalahan ini dan mencari alat bukti berupa jaring nelayan

Ia mengungkapkan jaring-jaring tersebut dijual oleh maling di dalam karung ke wilayah Karawang, Jawa Barat.

“Kapal pencuri dan kapal nelayan lain, semua bisa kontrol di Tanjung Karawang bawa mesin tempel dua, ada kapal induk yang menampung. Mereka beroperasi dari jam 3 subuh sampai jam 8 pagi. Kapal maling dan kapal kita beda jauh, kapal kita tidak bisa mengejar kapal mereka,” kata dia.

Ia mengatakan para penadah hasil curian jaring tersebut biasanya dijual di daerah perairan sekitar Muara Gembong, Muara Kutul, dan sekitarnya.

“Mereka menjual hasil curian mereka dari jaring kami, mereka jelas-jelas menutupi hasil laut dan jaring,” kata dia.

Sementara Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Metro Jaya, Kompol Untung Widodo mengucapkan terima kasih atas informasi dan kehadiran komunitas nelayan dengan mengizinkannya.

“Kami di sini untuk memberikan pendampingan terhadap hal-hal yang meresahkan. Kami terus berupaya menanggapi semua keluhan yang ada,” kata Untung Widodo.

Ia menjelaskan terkait banyaknya laporan dari nelayan yang belum ditindaklanjuti polisi perairan selama beberapa waktu terakhir.

Ia menjelaskan sebagai penyidik ​​harus ada minimal dua alat bukti, selain keterangan Saksi, harus ada juga alat bukti bahwa jaring tersebut milik bapak.

“Kedepannya perlu di dokumentasikan ciri-ciri jaring yang dicuri, kapan dibeli bahan jaringnya, semua perlu foto supaya untuk alat penyelidikan bagi kami apabila terjadi pencurian,” kata dia.

Ia mengaku ada yang tidak beres terkait banyaknya aduan dari nelayan terkait jaring pencurian tapi belum ada penangkapan tersangka.

Nanti kami bantu pasang GPS di jaring nelayan. Kita ada patroli rutin dan ada fungsi di markas, kami siap turun patroli bersama,” kata dia.

Ditpolairud Polda Metro Jaya juga akan semakin menggencarkan melakukan patroli bersama dengan nelayan dalam melakukan pencegahan maupun penangkapan terhadap maling jaring.

“Kita akan patroli bareng-bareng karena keamanan laut ini tanggung jawab kita bersama antara polisi perairan dan nelayan. Untuk sarana nanti bisa kita cari kapal yang dapat mengejar kapal pelaku maling. Nanti kita bikin posko bersama,” kata dia.

Baca juga: Polisi menemukan mesin hitung uang saat penggerebekan di Muara Bahari
Baca juga: Kepolisian jamin keamanan pemudik di Terminal Bus Tanjung Priok
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait tiang derek roboh di Tanjung Priok

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments