Mengingat kasus virus Nipah yang dilaporkan di provinsi India Selatan, Institut Kesehatan Nasional (NIH) telah mengeluarkan nasihat berdasarkan instruksi Menteri Kesehatan Federal.
Sejauh ini, tidak ada kasus virus Nipah yang dilaporkan di Pakistan, kata juru bicara Kementerian Kesehatan.
Dia mengatakan, imbauan berisiko rendah telah dikeluarkan untuk masyarakat umum.
Juru bicaranya mengatakan virus ini menular ke manusia melalui kelelawar dan babi. Sebelumnya, kasus virus Nipah pernah dilaporkan di Bangladesh, Malaysia, Singapura, dan India.
Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan terus memantau situasi tersebut. Ia mengatakan, virus Nipah menyebar baik pada manusia maupun hewan. Dia mengatakan langkah-langkah efektif sedang diambil untuk memperkuat sistem layanan kesehatan perbatasan.
Dia mengatakan bahwa kementerian memastikan penerapan rekomendasi Peraturan Kesehatan Internasional untuk melindungi masyarakat dari penyakit dan epidemi.
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 saat terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi di Malaysia dan Singapura.
Penyakit ini dapat menulari manusia secara langsung melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi, dengan beberapa kasus penularan antar manusia yang tercatat.
Para ilmuwan menduga Nipah telah ada di antara rubah terbang selama ribuan tahun dan khawatir akan muncul strain yang bermutasi dan sangat mudah menular dari kelelawar.
Belum ada vaksin untuk mencegah atau menyembuhkan infeksi ini, yang memiliki angka kematian sekitar 70%. Perawatan yang biasa dilakukan adalah dengan memberikan perawatan suportif.