TEMPO.CO, Jakarta – Pakar Hubungan Internasional, Teuku Rezasyah menilai penyebutan ‘kakak besar’ dari Presiden Jokowi kepada Presiden Cina, Xi Jinping, merupakan suatu bentuk penghormatan. Katanya sebutan tersebut sudah lumrah dipakai oleh masyarakat Asia.
Pengajar Universitas Presiden tersebut juga menambahkan bisa jadi alasan penyebutan kakak besar oleh Presiden Jokowi tersebut dalam konteks jarak usia mereka. Dengan umur Presiden Jokowi yang lebih muda dari Xi Jinping, ini merupakan bentuk santun santun kepada yg lebih tua.
Baca juga: Marak Pembungkaman Saat KTT G20, Ketua Komisi Hukum DPR: Kita Sedang Terima Tamu
“Presiden Jokowi kan orang Jawa, jadi mungkin ini adalah efek dari latar belakang kebudayaan beliau,” ujar dia pada Kamis 17 November 2022.
Selain itu, Reza juga menambahkan, dengan jumlah penduduk Cina yang lima kali lebih besar dari Indonesia, bisa jadi penyebutan kakak besar merupakan refrensi hubungan-hubungan bilateral antar negara. Sehingga, kata dia, istilah kakak besar kepada Xi Jinping bisa disematkan oleh Presiden Jokowi.
“Penyebutan kakak besar hal lumrah dan tidak harus selalu dikaitkan dengan hubungan yang hirarkis,” kata dia saat dihubungi Tempo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Presiden China, Xi Jin Ping, sebagai kakak besar seusai perhelatan KTT G20 di Bali. Ucapan tersebut terlontar pada saat Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Xi Jin Ping yang terpilih kembali menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina.
Baca juga: Xi Jinping Tawarkan Jokowi Pembangunan Senasib Sepenanggungan Cina – Indonesia
