Jakarta, CNBC Indonesia – Investor yang juga Founding Partner AC Venture Pandu Sjahrir memberikan sejumlah tips kepada investor yang terjebak dan tidak bisa keluar, khususnya untuk valuasi saham bagus namun urung bergerak.
Hal tersebut salah satunya karena dirinya juga mengaku pernah terjebak di saham jebakan nilai meski sudah lama terjun di dunia investasi.
Saham jebakan nilai sendiri merupakan terminologi untuk saham yang secara fundamental bagus dan memiliki nilai murah sehingga dinilai cukup atraktif. Namun, meski secara fundamental kuat, saham tersebut malah naik sehingga investor tidak memperoleh cuan dari investasinya, dan sebagian malah harus menelan kerugian.
Pandu mengaku pernah mengalami hal tersebut baik dalam kapasitas profesional maupun pribadi.
“Kalau profesional itu mudah, jadi saya bisa ngomong ke sana papan dan lainnya untuk melakukan sesuatu, [apakah dengan] dividen atau buyback,” ungkap Pandu dalam acara CNBC Indonesia Investment Expo 2023.
Dua aksi korporasi tersebut memang umum dilakukan oleh perusahaan dengan fundamental yang bagus namun valuasinya masih rendah untuk menaikkan harga saham perusahaan. Pembagian dividen ditujukan agar investor semakin tertarik mengoleksi agar memperoleh cuan dari dividen, sedangkan membeli kembali dilakukan untuk mengurangi jumlah saham yang beredar demi mengerek harga saham.
Sementara itu, bagi investor retail yang memiliki akses terbatas kepada para jajaran arahan dan komisaris, Pandu menyarankan sejumlah hal.
Pertama dia memanggil untuk menghubungi pihak perusahaan apabila memungkinkan untuk memberitahukan terkait kondisi saham perusahaan saat ini dan apa saja yang menjadi perhatian para investor.
Kedua dia menyarankan agar investor terus memantau perkembangan terbaru terkait perusahaan. Hal tersebut termasuk memastikan apakah ada fakta yang berubah, baik itu dari laporan keuangan hingga mewujudkan lembar fakta material yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.
Orang lain berbicara terkait memegang kekuasaan atau kemampuan investor untuk memegang saham tertentu dalam waktu tertentu.
“Memegang kekuasaan setiap orang itu berbeda-beda,” ungkap Pandu.
Perbedaan tersebut akhirnya membuat saham dengan fundamental bagus namun masih belum bergerak menjadi menakutkan bagi banyak orang.
Dirinya juga menyebut pergerakan harga saham yang masuk golongan value trap bisa sangat lama, sehingga memberikan kenyamanan yang berbeda tergantung kemampuan seberapa lama saham tersebut dipegang (memegang kekuasaan).
Bahkan bisa saja tidak bergerak ke mana-mana. Dirinya mengaku pernah boncos 80% karena terjebak di saham value trap.
Terakhir dia memberikan saran kepada investor dalam menyortir saham-saham dengan valuasi murah namun memiliki fundamental yang kuat. Dirinya menyebut untuk memilih saham dengan likuiditas dan transaksi yang ramai agar tidak nyangkut di saham tertentu.
Artikel Selanjutnya
TOBA Bagi-Bagi Saham, Pandu Cs Kebagian 38,43 Juta Lembar
(fsd/fsd)