New Delhi: Ketika pemerintah berfokus pada GST 2.0 yang semakin memudahkan undang-undang perpajakan, meningkatkan penyederhanaan pajak dan adopsi teknologi, panel kementerian yang bertugas merasionalisasi tarif sedang mempertimbangkan untuk menurunkan GST pada barang-barang penting seperti asuransi kesehatan dan traktor hingga 5 persen.
Karena volume segmen traktor mengalami pertumbuhan marjinal (tahun ke tahun) pada bulan September, pengurangan GST pada traktor akan mengimbangi hilangnya pendapatan, menurut pakar industri. Traktor saat ini dikenakan pajak sebesar 12-28 persen GST, tergantung pada klasifikasinya.
Demikian pula, pemotongan GST untuk kesehatan dan asuransi berjangka – yang merupakan permintaan yang sudah lama tertunda di sektor ini – akan membuat produk-produk tersebut lebih terjangkau oleh masyarakat. Menurut para ahli, asuransi kesehatan kemungkinan akan mengalami penurunan dari 18 persen menjadi 12 persen, sementara asuransi berjangka mungkin dikenakan GST sebesar 5 persen.
Menurut laporan, panel tersebut, yang diketuai oleh Wakil Ketua Menteri Bihar Samrat Chaudhary, fokus pada pemindahan item tertentu dari tarif 12 persen menjadi 5 persen. Panel tersebut diperkirakan akan bertemu pada 19 Oktober untuk membahas masalah asuransi, diikuti dengan diskusi mengenai rasionalisasi tarif pada 20 Oktober.
Bulan lalu, Dewan GST, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman, membentuk Kelompok Menteri (GoM) untuk memangkas tarif pajak asuransi jiwa dan kesehatan, serta mengurangi GST untuk obat kanker.
Pemerintah bidang asuransi jiwa dan kesehatan dipimpin oleh Choudhary, yang saat ini memimpin panel rasionalisasi tarif GST. Pertemuan Dewan GST ke-54, yang diadakan pada tanggal 9 September, mencapai “konsensus luas” untuk memberikan keringanan kepada individu dan warga lanjut usia dengan keputusan mengenai GST yang diterapkan pada premi asuransi kesehatan. Tarif GST saat ini untuk polis asuransi kesehatan dan jiwa mencapai 18 persen.
Namun, Dewan GST mengumumkan untuk mengurangi tarif obat kanker menjadi 5 persen dari 12 persen. Industri asuransi jiwa dan kesehatan berharap pengurangan ini akan meringankan beban pajak baik bagi perusahaan asuransi maupun pemegang polis.