Tuesday, October 22, 2024
HomeSehatanPaparan Merpati Bisa Berakibat Fatal Bagi Anak Anda - Pelajaran dari Kasus...

Paparan Merpati Bisa Berakibat Fatal Bagi Anak Anda – Pelajaran dari Kasus Delhi


Sebuah studi kasus baru terhadap seorang anak laki-laki, yang mengalami reaksi alergi yang berpotensi fatal setelah kontak berkepanjangan dengan bulu dan kotoran merpati, telah mengungkap risiko kesehatan yang serius terkait dengan paparan jangka panjang terhadap burung tersebut.

Anak berusia 11 tahun dari Delhi timur dibawa ke Rumah Sakit Sir Ganga Ram di sini dengan apa yang awalnya tampak seperti batuk biasa, kata dokter dalam penelitian tersebut.

Namun, kondisinya memburuk karena fungsi pernafasannya menurun, kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Anak tersebut didiagnosis menderita Pneumonitis Hipersensitivitas (HP), yang dipicu oleh reaksi alergi terhadap protein merpati, dan memerlukan perhatian medis segera, kata Dr. Dhiren Gupta, Wakil Direktur Unit Perawatan Intensif Pediatrik (PICU).

Tes medis menunjukkan peradangan paru-paru dan kekeruhan yang sesuai dengan HP, katanya. Kekeruhan mengacu pada area yang tampak putih pada radiografi dada, padahal seharusnya lebih gelap.

Gupta menjelaskan bahwa HP adalah penyakit paru interstisial kronis, di mana organ tersebut mengalami jaringan parut, sehingga sulit bernapas. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa dan jarang terjadi pada anak-anak, yang memengaruhi 2-4 per 100.000 populasi dalam setahun, tambahnya.

Anak laki-laki itu diberi steroid dan diberikan bantuan pernapasan melalui terapi oksigen aliran tinggi, di mana gas dialirkan ke dalam tubuh melalui tabung yang dipasang di lubang hidung. Hal ini membantu meredakan peradangan di paru-parunya dan mengembalikan pernapasan ke tingkat yang hampir normal, kata dokter dalam studi kasus tersebut.

Melihat anak itu merespons pengobatan secara positif, ia akhirnya dipulangkan dengan rencana perawatan komprehensif untuk mengelola kondisinya, kata Gupta.

HP disebabkan oleh peradangan, yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap paparan berulang terhadap zat lingkungan tertentu, seperti alergen burung, jamur, dan fungi. Paparan rokok elektrik secara tidak langsung juga dapat mengakibatkan respons peradangan, kata Gupta kepada PTI.

Kasus ini menyoroti risiko kesehatan tersembunyi yang disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap unggas dan pentingnya mengenali tanda-tanda awal HP. Mengambil tindakan segera dapat mencegah komplikasi serius, kata Gupta.
“Pendidikan tentang potensi pemicu lingkungan, seperti kotoran dan bulu burung, sangat penting untuk mencegah kejadian serupa,” katanya.

Ia juga menekankan perlunya kehati-hatian saat berurusan dengan merpati dan ayam yang tampaknya tidak berbahaya.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments