Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) sayap kanan Jerman bertemu dengan banyak pengunjuk rasa pada hari Sabtu, setelah sebuah laporan mengungkapkan bahwa partai tersebut telah melakukan hal yang sama. membahas deportasi jutaan imigrantermasuk warga negara Jerman, akhir tahun lalu.
Kelompok jurnalisme investigatif Correctiv menerbitkan sebuah laporan pada hari Rabu mengenai pertemuan antara AfD dan Gerakan Identitarian (IM) pada bulan November, mengklaim bahwa anggota IM Martin Sellner menyajikan rencana untuk “migrasi kembali” para imigran keluar dari Jerman, termasuk mereka yang sudah memiliki kewarganegaraan, namun gagal berintegrasi.
AfD telah mengkonfirmasi bahwa pertemuan tersebut, yang diduga terekam kamera tersembunyi, memang terjadi namun menolak pernyataan bahwa pertemuan tersebut mencerminkan kebijakan partai mereka.
“AfD tidak akan mengubah posisinya mengenai kebijakan imigrasi karena adanya pendapat tunggal pada pertemuan non-AfD,” kata seorang juru bicara AfD kepada Reuters.
POLITIKUS JERMAN MELUNCURKAN PARTAI BARU, SIAP MENANTANG Oposisi Sayap Kanan
Para pengunjuk rasa di seluruh Jerman pada hari Sabtu mengadakan poster bertuliskan “Never Again is Now”, “Defend Democracy” dan “Against Hate” ketika pertemuan tersebut membandingkannya dengan Nazi.
Sebuah protes di Frankfurt pada hari Sabtu dihadiri sekitar 35.000 orang dan satu protes di Hamburg dihadiri sekitar 50.000 orang, kata polisi. Peristiwa lainnya terjadi di kota-kota seperti Stuttgart, Nuremberg dan Hannover.
Demonstrasi di Hamburg berakhir lebih awal karena masalah keamanan jumlah massa.
Protes besar di kota-kota seperti Berlin dan Munich juga direncanakan pada hari Minggu.
Laporan tersebut dan protes-protes berikutnya juga memunculkan seruan baru untuk larangan pada AfD di negara ini.
AfD didirikan pada tahun 2013 dan jajak pendapat menunjukkan bahwa partai tersebut mendapat sekitar 23% dukungan di negara tersebut.
AfD adalah partai sayap kanan pertama sejak Nazi yang memenangkan pemilihan walikota dan dewan distrik tahun lalu. Partai ini juga meraih kemajuan signifikan dalam pemilu negara bagian di Bavaria dan Hesse.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk AfD dan Gerakan Identarian dalam sebuah pernyataan di media sosial pekan lalu, membandingkan mereka dengan Third Reich.
“Kami melindungi semua orang – tanpa memandang asal usul, warna kulit, atau betapa tidak nyamannya seseorang bagi orang-orang fanatik yang memiliki fantasi asimilasi,” kata Scholz.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Meski imigrasi merupakan isu utama di negaranya, Scholz sendiri sebelumnya mengakui “terlalu banyak yang datang.”
Timothy HJ Nerozzi dari Fox News dan Associated Press berkontribusi pada laporan ini.