Layar Gedung Opera diterangi dengan proyeksi pada malam pembukaan Vivid Sydney 2023 di Sydney, Australia, pada hari Jumat, 26 Mei 2023.
Kantor Berita Anadolu | Kantor Berita Anadolu | Getty Images
Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada hari Jumat, karena pasar Tiongkok daratan pulih dari level terendah dalam enam tahun dan pasar Australia mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Di Asia, investor akan bereaksi terhadap Angka inflasi bulan Agustus dari India Kamis malam, yang menunjukkan bahwa indeks harga konsumen naik 3,65% tahun ke tahun, naik dari level terendah dalam lima tahun. Angka ini lebih tinggi dari angka revisi bulan Juli sebesar 3,6% dan juga melampaui ekspektasi 3,5% dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Indeks CSI 300 di Tiongkok Daratan sedikit naik, bangkit dari level terendah hampir enam tahun. Indeks ditutup pada level 3.127,47 pada hari Kamis, titik terendah sejak Januari 2019.
Sebaliknya, Australia Indeks S&P/ASX 200 naik 0,21%, mendekati titik tertinggi sepanjang masa di 8.148,7.
Korea Selatan Kospi 0,26% turun, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,42%. Saham raksasa chip Samsung Electronics merosot hampir 3% Para pekerja di pabriknya di India dilaporkan melakukan pemogokan untuk hari kelima berturut-turut.
Jepang Nikkei 225 turun 0,89%, sedangkan Topix berbasis luas juga turun 0,84%.
Yen menguat 0,49% terhadap dolar AS menjadi 141,1 pada hari Jumat. Mata uang tersebut sempat menyentuh level terendah 140,78, mendekati level terendah sembilan bulan di 140,7 yang dicapai pada hari Rabu.
Hongkong Indeks Hang Seng naik 1,11%.
Bermalam di AS, Indeks S&P 500 naik 0,75%, menandai kenaikan empat hari berturut-turut. Rata-rata Industri Dow Jones naik sebesar 0,58%, sementara Komposit Nasdaq mengalami kenaikan terbesar, naik 1%.
Hari Kamis menjadi hari terakhir data utama ekonomi AS sebelum pertemuan Federal Reserve minggu depan, karena indeks harga produsen negara itu naik 0,2% bulan ke bulan, sesuai dengan ekspektasi Dow Jones. Secara tahunan, indeks harga produsen utama naik 1,7%.
—Kontributor untuk laporan ini adalah Pia Singh, Jeff Cox, dan Sarah Min dari CNBC.