London (ANTARA) – Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (HAM PBB) mendesak pihak-pihak yang ikut meningkatkan ketegangan di utara Kosovo untuk menahan diri dari retorika yang memecah belah dan penuh kebencian.
“Kami prihatin atas kekerasan baru-baru ini yang menyebabkan puluhan tentara pemelihara perdamaian dan pengunjuk rasa terluka. Hak asasi manusia semua orang di Kosovo harus ditegakkan,” tulis Dewan HAM PBB di Twitter, Rabu (31/5).
Dewan HAM PBB kemudian mendesak semua pihak yang terlibat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan hak partisipasi dalam urusan publik.
Ketegangan mencengkeram Kosovo ketika etnis Serbia memprotes pemilihan wali kota etnis Albania di empat kota madya di bagian utara negara itu, bulan lalu.
Sejak Senin (29/5), masyarakat Serbia melakukan protes di kota-kota itu ketika wali kota menetapkan sumpah dan memulai tugas secara resmi.
Sedikitnya 30 tentara dari misi pemelihara perdamaian internasional yang dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kosovo (KFOR) terluka dalam penderitaan dengan para warga Serbia.
Para warga tersebut memprotes dan berusaha mencegah wali Kota Zvecan yang baru terpilih memasuki balai kota untuk menyatakan sumpah jabatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Serbia dan Kosovo melarang penerapan persetujuan pemulihan hubungan
Baca juga: Ratusan nasionalis Serbia tolak normalisasi hubungan dengan Kosovo
Blokir jalan di Kosovo disingkirkan setelah berolahraga dengan Serbia
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
HAK CIPTA © ANTARA 2023