Saturday, September 21, 2024
HomeTop NewsPDIP ajak masyarakat maknai Ramadhan

PDIP ajak masyarakat maknai Ramadhan



Jakarta (ANTARA) – Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah mengajak masyarakat untuk dapat memaknai Ramadhan dengan memiliki sikap mental untuk terus berbagi dan peduli.

“Aktivitas Ramadhan, terutama puasa menahan lapar dan haus, harusnya mengalirkan perasaan empati untuk ikut merasakan rasa serba kekurangan yang dirasakan saudara-saudara kita yang fakir dan miskin,” kata Said dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menurutnya, dari rasa empati itulah seseorang bisa menghasilkan daya dorong untuk berbagi dan peduli. Saat Ramadhan, masyarakat menyaksikan dan merasakan berbagai aktivitas sosial, seperti pembagian takjil, santunan anak yatim dan kalangan kurang mampu hingga pasar murah dan lainnya.

Kemudian, pada penghujung Ramadhan, seluruh umat Islam yang mampu diwajibkan untuk berzakat fitrah. Kewajiban berzakat fitrah menegaskan bahwa Islam bukan sekedar urusan transendensi.

Dia mengungkapkan semangat berbagi di Indonesia patut diapresiasi karena sudah menjadi tradisi, terutama di desa-desa. Tentang saling berbagi bahan makanan dan makanan bukanlah sesuatu yang istimewa.

Tak jarang pula masyarakat saling bertukar energi dengan bergotong royong membangun rumah tetangga dan fasilitas di desa-desa. Modal sosial ini perlu terus dirawat dan tradisi baik ini diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Penelitian Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index (2022) mencatatkan masyarakat Indonesia dinilai paling dermawan sedunia. Posisi tertinggi itu, merupakan ketiga kalinya disandang masyarakat Indonesia.

“Semangat kepedulian dan bantuan membantu masyarakat Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kenya. Sangat luar biasa,” jelasnya.

Said melihat semangat kebersamaan untuk saling membantu masyarakat Indonesia sangat luar biasa. Masyarakat mudah sekali berbagai lembaga menghimpun dana bantuan dari seluruh kalangan masyarakat.

“Namun, sikap mental dan konsistensi kami memang sangat manusiawi. Kadang semangat peduli dan berbagi, semangat gotong royong mengalami pasang-surut, dengan segala problematika yang menyertainya,” ujar Said.

Oleh karena itu, momentum Ramadhan menjadi kesempatan emas untuk menyegarkan, mengisi energi kedisiplinan, dan konsistensi untuk peduli dan berbagi, serta menjaga mental gotong royong tetap menyala dalam hati.

Baca juga: H-2 Lebaran kondisi lalin mudik Simpang Gadog terpantau ramai lancar
Baca juga: Pemudik kendaraan roda dua dominasi Jalur Puncak Bogor

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Redaktur: Tasrief Tarmizi
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments