Suara.com – Santer menyebarkan isu Presiden Joko Widodo akan memberikan kursi menteri pertanian ke partai Demokrat. Sinyal itu diperkuat dengan pertemuan Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin kemarin.
Presiden Joko Widodo menyetujui rencana perjalanan atau perombakan kabinet yang akan dilakukan pada pekan ini.
Jokowi belum mau menyebut hari apa dirinya akan melakukan reshuffle. Ia mengklaim rencana pergantian pemain di Kabinet Indonesia Maju itu masih dalam tahap persiapan.
Namun, dia menegaskan akan ada menteri baru untuk mengisi pos Kementerian Pertanian (Kementan).
“(Isi pos) menteri pertanian,” kata Jokowi usai pembukaan seminar ekonomi di Jakarta, seperti dikutip Suara.comSelasa (24/10/2023).
Saat ini kursi Mentan diisi oleh pelaksana tugas (plt) yakni Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Ia mengisi kursi sementara waktu karena menteri sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri karena menjadi tersangka kasus korupsi.
Ketika media awak menanyakan sosok calon mentan yang berasal dari Partai Demokrat, Jokowi enggan menjelaskan. Meski tidak menjawab, Kepala Negara mengangguk ketika menyebutkan nama partai Demokrat.
Bagaimana Nasib Menteri PDIP?
Ada isu soal PDIP yang santer beredar hingga menjadi topik perbincangan hangat. Para kader mereka yang menjabat sebagai menteri dikabarkan akan didepak dari Kabinet Indonesia Maju. Hal ini muncul setelah Presiden Jokowi dinilai pindah haluan dari PDIP.
Beberapa waktu lalu, Relawan Pro Jokowi (Projo) mengumumkan dukungannya kepada calon presiden Prabowo Subianto. Selain itu, anak bungsunya, Kaesang Pangarep juga memilih bergabung dengan PSI dibandingkan PDIP hingga menjadi Ketum.
PSI sendiri tampaknya akan mendukung Prabowo. Kemudian, anak sulung Jokowi yang kini menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun digadang menjadi cawapres Prabowo. Ia bahkan sudah menerima dukungan dari Partai Golkar dan Partai Gelora.
Atas dasar itu, Jokowi dianggap pindah haluan dari PDIP dan muncul isu para kader partai banteng merah yang menjadi menteri akan dicopot. Saat ini, ada lima kader PDIP yang menjabat menteri di bawah pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Mereka adalah Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM (Menkumham)), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Abdullah Azwar Anas (Menpan RB), Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), serta Pramono Anung Wibowo (Sekretaris Kabinet) .
Tanggapan Puan Maharani
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani buka suara soal isu kader partainya yang bekerja untuk Jokowi bakal dicopot. Ia menampik hal tersebut dan mengatakan bahwa menteri merupakan hak prerogatif presiden. Jadi, jika masih dipercaya, maka tetap akan bertugas.
“Itu isu namanya,” ujar Puan kepada wartawan usai menghadiri acara Silaturahmi Bersama Gus dan Ning di Grand City, Surabaya, Sabtu (21/10).
“Menteri itu hak prerogatif dari presiden. Jadi, kalau presidennya masih percaya dan masih menugaskan menteri-menteri yang ada, ya semua menteri itu wajib untuk bisa menuntaskan dan membantu presiden dalam bekerja di kabinet,” lanjutnya.
Arah Dukungan Jokowi
Puan Maharani juga sempat bicara soal arah dukungan Jokowi buntut relawan Projo yang mendukung Prabowo Subianto. Ia mengaku ingin tahu apakah sang presiden masih mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud atau punya jagoan lain dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Pertanyaannya harus ditanyakan Pak Jokowi bukan ke saya, jadi nanti ditanyakan ke Presiden kalau sudah pulang masih dukung Pak Ganjar atau punya pilihan lain. Tolong tanyakan, saya juga ingin tahu,” kata Puan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10) .
Jokowi pun menjawab pertanyaan Puan terkait arah dukungannya pada Pilpres mendatang. Ia tidak menyebut satu nama dan hanya menjawab akan mendukung semuanya demi kebaikan negara. Hal ini disampaikannya usai Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (22/10).
“Dukung semuanya (soal capres) untuk kebaikan negara ini,” ujar Jokowi.