Dalam prestasi medis yang luar biasa, seorang pelukis yang tinggal di Delhi, yang secara tragis kehilangan kedua tangannya dalam kecelakaan kereta api, baru-baru ini menjalani transplantasi tangan bilateral yang inovatif di Rumah Sakit Sir Ganga Ram. Operasi inovatif ini, yang berlangsung selama 12 jam, dilakukan oleh tim ahli bedah terampil, dipimpin oleh Dr. Mahesh Mangal, kepala bedah plastik, dan Dr. Nikhil Jhunjhunwala, kepala bedah mikro tangan, serta lebih dari 20 ahli lainnya.
Operasi rumit ini melibatkan penyambungan setiap arteri, otot, tendon, dan saraf antara tangan donor dan lengan penerima. Prosedur yang sukses ini menawarkan kesempatan hidup baru bagi penerimanya, yang diharapkan akan segera keluar dari rumah sakit dan memulai perjalanannya menuju pemulihan dan rehabilitasi.
Donasi Organ Di India
Kisah inspiratif ini menyoroti betapa pentingnya donasi organ di India. Menurut Organisasi Transplantasi Organ dan Jaringan Nasional (NOTTO), pada tahun 2022, Delhi menyaksikan 11 donasi mayat, yang menghasilkan keberhasilan pengambilan 30 organ. Namun, meski ada upaya seperti itu, India masih menghadapi kekurangan donor organ.
Tingkat donasi organ di India merupakan salah satu yang terendah secara global, dengan hanya 0,1 persen penduduknya yang memilih untuk mendonorkan organ mereka setelah kematian, sangat kontras dengan angka 70-80 persen di negara-negara Barat. Kesenjangan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam inisiatif donasi organ.
Perjalanan Rajkumar: Kisah Tragis
Kisah Rajkumar, penerima transplantasi tangan bilateral berusia 45 tahun, merupakan bukti kekuatan donasi organ dan inovasi medis. Operasi yang mengubah hidupnya tidak hanya memulihkan kemampuan fisiknya tetapi juga memberinya harapan dan tujuan baru.
Perjalanan Rajkumar dari tragedi menuju kejayaan dimulai pada Oktober 2020 ketika terjadi kecelakaan kereta api yang mengakibatkan hilangnya kedua tangannya. Meskipun dipasangi lengan buatan di Rumah Sakit Safdarjung, ia kesulitan untuk mendapatkan kembali fungsi penuhnya.
Namun, nasib turun tangan pada bulan Januari ketika Meena Mehta, pensiunan wakil kepala sekolah, dirawat di Rumah Sakit Sir Ganga Ram dan secara tragis dinyatakan mati otak. Keputusan keluarganya untuk mendonorkan organ tubuhnya, termasuk tangannya, membuka jalan bagi operasi Rajkumar yang mengubah hidup.
Setelah menjalani operasi yang cermat selama 12 jam, Rajkumar kini berada di jalur pemulihan, setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama enam minggu. Perjalanannya yang luar biasa menjadi mercusuar harapan bagi banyak orang yang menunggu transplantasi organ di India, menyoroti dampak transformatif dari donasi organ terhadap kehidupan dan komunitas.