Paceman Pakistan Haris Rauf, pada malam sebelum keberangkatan tim nasional ke India, telah membuat pernyataan yang berani bahkan sebelum pertandingan, bahwa ia melihat Pakistan di final Piala Dunia ICC.
“Saya tidak tahu tim mana yang akan menjadi semi-finalis Piala Dunia tapi saya melihat Pakistan di final,” kata Haris saat berbicara pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Dewan Kriket Pakistan menjelang keberangkatan skuad ke India yang dijadwalkan pada Selasa. -Rabu melalui Dubai.
Dua anggota skuad Piala Dunia lainnya, yakni Abdullah Shafique dan Salman Ali Agha, juga menyampaikan konferensi pers secara terpisah.
Dapat disebutkan di sini bahwa sebelumnya PCB telah mengumumkan bahwa Imam-ul-Haq, Hasan Ali, Haris dan Salman akan memberikan pidato kepada wartawan. Namun, baik Imam maupun Hasan tidak muncul saat Haris, Abdullah dan Salman datang untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Para awak media harus menunggu lebih dari satu jam untuk para pemain yang datang terlambat karena syuting ICC sehubungan dengan kampanye promosi Piala Dunia.
Haris saat konferensi pers mengatakan akan ada kondisi permainan yang berbeda di berbagai tempat Piala Dunia di India tetapi menambahkan “tidak ada perubahan besar sejauh menyangkut kriket karena semuanya akan menjadi kriket bola putih”.
Ia mengatakan manajemen tim akan membuat rencana dan strategi setelah melihat kondisi permainan di India.
Mengatakan bahwa dia tidak menetapkan target individu untuk Piala Dunia, Haris yang berusia 29 tahun menegaskan kriket adalah permainan tim dan dia akan berusaha memberikan yang terbaik di ajang global tersebut.
Menurut Haris, pacer Hasan yang beberapa tahun terakhir hanya tampil di beberapa ODI dan memainkan ODI terakhirnya pada Juni 2022, akan menghasilkan pertunjukan yang bagus.
“Dia [Hasan] adalah pemain bowling berpengalaman yang dulu bermain kriket bersamaan dengan serangan kecepatan saat ini [of Pakistan team]dan mudah-mudahan dia akan tampil baik.”
Saat ditanya, Haris menepis kesan bahwa para pemain bowling Pakistan tidak tampil bagus di pertandingan besar.
“Dalam kriket, performa bisa naik atau turun pada hari tertentu,” katanya.
Sementara pemukul tangan kanan Abdullah yang terpilih sebagai pembuka ketiga mengatakan, jika mendapat kesempatan bermain ia akan berusaha memberikan yang terbaik.
“Seleksinya bukan di tangan saya, tapi jika saya mendapat kesempatan, saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk tim,” kata Abdullah yang berusia 23 tahun.
Menggarisbawahi bahwa bukan hanya India tetapi semua tim yang menjadi lawan Pakistan di pertandingan tersebut, Abdullah mengatakan tim kaos hijau harus memainkan permainan terbaik mereka di setiap pertandingan.
“Manajemen tim akan menyusun rencana [for the World Cup] dan anak-anak akan bertindak sesuai dengan itu,” katanya.
Berbicara pada kesempatan tersebut, Salman mengatakan Pakistan harus melihat ke depan setelah bencana Piala Asia di Sri Lanka.
“Kami harus melangkah maju menuju Piala Dunia setelah mengabaikan hal itu [Asia Cup failure],” kata pemain berusia 29 tahun itu kepada wartawan.
Pemain serba bisa ini mengatakan berkompetisi di Piala Dunia adalah impian setiap pemain kriket
“[For me] itu menjadi kenyataan dan saya sangat senang.”
Dia mengatakan batting dan bowling di middle overs adalah fase penting selama Piala Dunia.
“Saya tahu pentingnya fakta ini dan akan berusaha untuk tidak mengecewakan tim,” kata Salman.
“Di India, selalu ada tekanan ekstra untuk para pemain tapi saya akan mengendalikannya agar bisa tampil baik.”