Menjelang pemilihan presiden AS 2024, Joe Biden dan Donald Trump muncul sebagai kandidat utama sekali lagi setelah saling berhadapan dalam jajak pendapat sebelumnya.
Kedua kandidat menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk masalah hukum untuk Trump dan kekhawatiran pemilih atas usia dan rekam jejak kebijakan Biden.
Menurut sumber tersebut, Trump — yang mewakili Partai Republik — unggul melawan Biden, yang mewakili Partai Demokrat dalam rata-rata jajak pendapat terbaru. Mantan presiden tersebut unggul dengan 46% suara, sementara presiden saat ini mengantongi 44% suara rata-rata.
Setelah debat presiden pertama antara kedua kandidat pada tanggal 27 Juni, kinerja Biden dalam debat tersebut merusak pencalonannya dalam pemilihan mendatang.
Biden telah dikritik atas inflasi yang tinggi, rancangan undang-undang kebijakan industri yang besar, dan berbagai isu internasional selama masa jabatannya sebagai presiden. Di sisi lain, para pendukung Trump berusaha untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan umum tahun 2020; ia menghadapi tuntutan federal atas dugaan perannya dalam berpartisipasi dalam skema tersebut dan telah dihukum atas tindak pidana berat yang berkaitan dengan kampanye presidennya tahun 2016.
Sementara itu, Trump telah menjadi anggota aktif Partai Republik, yang memberikan dukungan dalam pemilihan umum di seluruh negeri. Kampanyenya berfokus pada tema yang mirip dengan kampanye sebelumnya, dengan menekankan isu-isu seperti imigrasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan nasional.
Kampanye Biden untuk masa jabatan kedua sederhana saja: “Mereka harus memilihnya karena dia bukan Trump.” Dia telah berjanji untuk melindungi demokrasi AS, mengesahkan undang-undang untuk hak aborsi, mendukung aliansi dan perjanjian global, serta memenuhi target iklim pada masa jabatan kedua.
Acara Mendatang
15 Juli — Konvensi Nasional Partai Republik
19 Agustus — Konvensi Nasional Demokrat
10 Sep — Debat presiden kedua
5 November — Hari pemilihan
6 Jan 2025 — Sertifikasi hasil
20 Januari 2025 — Pelantikan