Friday, November 22, 2024
HomeTop NewsPenemuan Korea Ini Bisa Bikin "Kiamat" Mobil Bensin

Penemuan Korea Ini Bisa Bikin “Kiamat” Mobil Bensin




Jakarta, CNBC Indonesia – Mobil listrik saat ini mulai digandrungi menggantikan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Sekelompok peneliti asal Korea Selatan menemukan cara membuat mobil listrik bisa melaju hingga 1.000 kilometer hanya dalam sekali pengisian baterai. Sebagai perbandingan, jarak Jakarta-Bali 1.182,4 km bila melalui jalur pantai utara (Pantura) Jawa.

Adapun fokus penelitian para ahli dari Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan, yang diterbitkan di jurnal Advance Science, adalah material silikon.

Silikon banyak diteliti untuk digunakan dalam pembuatan baterai karena tersedia berlimpah di berbagai belahan dunia. Namun, silikon juga punya karakter yang membuatnya bermasalah.

Ukuran elemen silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas, kemudian menyusut kembali. Oleh karena itu, banyak penelitian mencoba membuat baterai dengan bahan silikon berbentuk partikel nano yang ukurannya sangat kecil.

Permasalahannya, biaya untuk memproduksi partikel nano sangat mahal dan prosesnya sangat kompleks.

Peneliti dari Pohang punya pendekatannya yang berbeda. Mereka hanya menggunakan partikel silikon berkurang 1.000 kali lebih besar, yaitu dalam skala mikro. Elemen ukuran ini lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan kepadatan energi yang lebih lega.

Peneliti kemudian mencari solusi dari masalah kembang-kempis partikel silikon. Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang berubah bentuk ketika elemen silikon berubah bentuk. Gel ini kemudian dibungkus secara kimia dengan radiasi melalui tembakan elektron. Hasilnya adalah ikatan yang stabil meskipun partikel silikon kembang-kempis.

Selain itu, kestabilan baterai silikon buatan para peneliti setara dengan baterai lithium-ion standar, dengan kepadatan energi 40 persen lebih besar.

“Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi,” kata Park Soojin dari Pohang University, dikutip Minggu (25/2/2024).

Para peneliti menyatakan baterai rancangan mereka dapat dengan mudah diterapkan.

Bila temuan tersebut berhasil dikomersialisasikan, bukan tidak mungkin era mobil bermesin cetus api yang ditenagai BBM akan lebih cepat berakhir.

Pasalnya, selama ini baterai merupakan hambatan utama dari transisi dari kendaraanberbahan bakar konvensional ke baterai. Saat inibaterai yang digunakan mobil listrik yang sudah diproduksi massal memiliki jarak tempuh paling jauh kurang dari 800 km.

Dengan jarak tempuh mencapai 1.000 km dalam satu kali pengisian tentu akanmengurangi rasa khawatirpengendara dalam menggunakan mobil listrik untukberkendara antar kota dan antar provinsi.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Di China Tesla Mulai Tak Laku, di Indonesia Bagaimana?


(mkh/mkh)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments