Pengamatan pembuluh darah imbau Pemprov DKI rencanakan lebih matang pembuatan sumur resapan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai, perencanaan dan pembangunan sumur resapan yang diinisiasi pada masa pemerintahan sebelumnya tidak matang. Alih-alih menyelesaikan persoalan banjir di DKI Jakarta, dia menyebut, jika sumur resapan era Anies, membahayakan pengendara.
“Sumur resapan yang di tengah jalan, jadi jeblos karena dilintasi kendaraan. Kalau bahaya, jangan dibiarkan,” kata Nirwono saat dihubungi, Rabu (1/4/2023).
Dia menjelaskan, lokasi sumur resapan yang tidak masuk akal ada di trotoar, tepi jalan dan jalan tengah dengan kekuatan yang tidak bisa membandingi volume atau massa kendaraan berat. Demikian, dia menyebut bahwa efektifitas sumur resapan di DKI tidak lebih dari 20 persen yang berfungsi.
“Karena efektivitas rendah dan membahayakan pengendara, menjadi alasan kuat mengapa DKI harus berani mengevaluasi dan bahkan membongkar resapan sumur yang tidak efektif,” ujarnya.
Nirwono menambahkan, alasan penempatan di trotoar, tepi jalan dan jalan tengah tidak efektif, karena kekuatan yang tidak sebanding dengan kendaraan dan lokasi tepat di atas jaringan utilitas berisi kabel-kabel. Sehingga justru menghambat dan tidak memaksimalkan fungsi sumur resapan yang ada. Alhasil, dirinya mengusulkan agar resapan sumur bisa ditinjau ulang dan ditempatkan di lokasi yang mendukung untuk ditempatkan.
“Pelajarannya, kalau mau membuat sumur resapan, buat rencana yang lebih matang dari lokasi, efektivitas hingga keamanan. Bukan berarti sumur resapan tidak dibutuhkan, tapi untuk mikro itu bisa digunakan,” ujar dia.
Nyatanya, baru-baru ini, ramai di media sosial mengenai truk mixer yang terperosok di salah satu sumur resapan yang ada di Jakarta Pusat. Dicuitkan oleh komposer Addie MS melalui akun twitternya, peristiwa itu terjadi di Jalan Batu Ceper pada akhir tahun lalu, Sabtu (31/12).
Berdasarkan pantauan, di lokasi tersebut memang terdapat banyak sumur resapan. Meski tertutup dengan beton, sumur resapan yang ada tampak tidak rata dengan jalan. Secara umum, di sepanjang jalanan tersebut, terdapat puluhan sumur resapan yang lokasinya berdekatan, maupun berjauhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, kerusakan atau resapan sumur amblesnya di DKI, khususnya yang terjadi di belakang Istana Negara, Jalan Batu Ceper Raya, Gambir, sedang diperbaiki. Alasan jalan yang rusak atau tidak efektif, dia mengklaim karena ada pelaksanaan pompa penyimpanan yang lama.
“Ada relokasi utilitas. Nanti kita rapihkan,” kata Yusmada.