Pengemudi masih membayar terlalu banyak untuk bahan bakar, pengawas persaingan usaha Inggris telah memperingatkan, dengan harga tinggi yang merugikan pengendara hingga £1,6 miliar tahun lalu saja.
Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) mengatakan bahwa melemahnya persaingan di sektor bahan bakar berdampak pada dompet pengemudi.
Ditemukan bahwa margin keuntungan supermarket – yang merupakan perbedaan antara harga bahan bakar yang mereka beli dan harga yang mereka tetapkan kepada pengendara – telah berlipat ganda sejak 2019.
“Jika berbicara soal bahan bakar jalan raya, jawaban sederhananya adalah pengemudi masih membayar terlalu mahal,” kata kepala eksekutif CMA, Sarah Cardell, kepada program Today di BBC.
Lembaga pengawas mengatakan margin yang dibebankan supermarket kepada pengemudi adalah dua kali lipat dari yang berlaku pada tahun 2019.
CMA mulai menyelidiki pasar bahan bakar jalan raya tahun lalu dan, pada saat itu, membuat serangkaian rekomendasi untuk membantu pengemudi memangkas biaya pengisian tangki bensin.
Ini termasuk menyiapkan skema pencari bahan bakar yang dapat membantu pengendara menemukan bahan bakar termurah di daerah mereka menggunakan aplikasi peta dan navigasi satelit.
Namun Ibu Cardell berkata: “Satu tahun berlalu dan pengemudi masih membayar terlalu banyak.”
Kelompok otomotif RAC mengatakan pengemudi yang membayar £1,6 miliar lebih dari yang seharusnya “benar-benar keterlaluan.”
“Pengemudi memiliki hak untuk merasa ditipu, terutama mengetahui bahwa hampir tidak ada persaingan pasar antara pengecer,” kata kepala kebijakan RAC Simon Williams.
Ibu Cardell mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah baru untuk membantu mereka memberlakukan “skema pencari bahan bakar waktu nyata”, yang menunjukkan kepada pengemudi di mana harga bahan bakar termurah tersedia.
CMA mengklaim skema ini dapat menghemat biaya pengemudi hingga £4,50 setiap kali mereka mengisi bahan bakar.
Sejumlah pengecer besar sekarang berkontribusi pada skema berbagi data harga sukarela tetapi CMA telah menyerukan sistem wajib.
Pada tahun 2019, supermarket memperoleh margin 4,4% dari bahan bakar dan kini berlipat ganda menjadi 8%.
Non-supermarket memperoleh margin 6,8% pada tahun 2019 dan sekarang memperoleh 8,5%.
