Monday, November 18, 2024
HomeSehatan'Pengubah permainan': Alat AI baru dapat mendeteksi risiko serangan jantung tersembunyi -...

‘Pengubah permainan’: Alat AI baru dapat mendeteksi risiko serangan jantung tersembunyi – SUCH TV



Sebuah tim dari Caristo Daignostics, perusahaan spinout Universitas Oxford, telah mengembangkan teknologi AI yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi individu yang berisiko terkena serangan jantung dalam dekade berikutnya.

Digambarkan sebagai “pengubah permainan” oleh para ilmuwan, model ini mendeteksi peradangan jantung yang tidak terlihat pada pemindaian CT, yang menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer.

Didukung oleh NHS Inggris, proyek percontohan sedang berlangsung di lima rumah sakit di Oxford, Milton Keynes, Leicester, Liverpool, dan Wolverhampton. Keputusan tentang penerapannya dalam NHS diharapkan akan diambil dalam beberapa bulan mendatang.

Teknologi ini juga diadaptasi untuk mencegah diabetes dan stroke. Profesor Keith Channon dari Universitas Oxford mengatakan: “Teknologi ini bersifat transformatif dan mengubah permainan karena, untuk pertama kalinya, kita dapat mendeteksi proses biologis yang tidak terlihat oleh mata manusia, yang mendahului perkembangan penyempitan dan penyumbatan. [within the heart]”.”

Dalam uji coba, pasien dengan nyeri dada yang dirujuk untuk menjalani pemindaian CT rutin akan dianalisis hasil pemindaiannya oleh platform AI CaRi-Heart milik Caristo Diagnostics. Algoritme yang mendeteksi peradangan dan plak koroner kemudian diverifikasi oleh operator terlatih.

Penelitian telah menghubungkan peningkatan peradangan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan serangan jantung fatal.

Menurut British Heart Foundation (BHF), sekitar 7,6 juta orang di Inggris menderita penyakit jantung, yang membebani NHS di Inggris sebesar £7,4 miliar setiap tahunnya. Sekitar 350.000 pemindaian CT jantung dilakukan setiap tahun di Inggris.

Studi Orfan (Faktor Risiko Oxford dan Pencitraan Non-invasif), yang melibatkan 40.000 pasien dan diterbitkan dalam Lancet, mengungkapkan bahwa 80% orang dikirim kembali ke perawatan primer tanpa rencana pencegahan atau pengobatan yang pasti.

Peneliti menemukan bahwa pasien dengan peradangan di arteri koroner memiliki risiko 20 hingga 30 kali lebih tinggi untuk meninggal akibat serangan jantung selama 10 tahun ke depan. Dengan menggunakan teknologi AI ini, 45% dari pasien tersebut diberi resep obat atau didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup guna mencegah serangan jantung di masa mendatang.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments