Jadi tidak ada namanya kerugian sama sekali
Jakarta (ANTARA) – Penyaluran dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) senilai Rp197,55 miliar terkendala proses pencetakan buku tabungan penerima baru program tersebut.
Kemudian ada siswa baru yang mau mendapat KJP itu adalah penerima baru yang harus menyiapkan mekanisme perbankan. “Menyiapkan buku tabungannya, menyiapkan KJP-nya, maka kemudian itulah yang didistribusi. Itu yang perlu waktu,” kata Syaefuloh.
Menurutnya, ini hanya masalah proses KJP yang dilakukan secara bertahap kepada para penerima. “Itu kan jumlahnya ribuan, jadi yang kita beri itu totalnya 800 ribu siswa, bayangkan segitu banyak kita harus teliti, harus hati-hati, nanti kita berikan secara bertahap,” kata Syaefuloh.
Dari Rp197,55 miliar anggaran KJP Plus dan KJMU tersebut, kini tersisa Rp60 miliar yang belum tersalurkan.
Baca juga: DKI tindaklanjuti anggaran KJP Plus dan KJMU dalam 60 hari
Mudah-mudahan dalam satu dua minggu ke depan ini selesai. “Jadi tidak ada namanya kerugian sama sekali,” kata Syaefuloh.
Yang terpenting, kata Syaefuloh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memberikan bantuan dalam rangka memastikan pelayanan pendidikan untuk seluruh warga Jakarta.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
HAK CIPTA © ANTARA 2023