Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten LamonganJawa Timur, mendorong petani di wilayahnya agar melakukan percepatan tanam padi di awal musim. Langkah itu dilakukan agar produktivitas padi meningkat. Karena dengan musim tanam lebih awal, akan berpengaruh pada musim panen yang lebih awal.
Upaya itu menyambut positif petani setempat. Hal ini dengan harapan agar pada musim tanam selanjutnya tidak gagal panen akibat kekurangan udara. “Iya kita malah semangat mas, Pemerintah mendukung tanam lebih awal,” terang Sunardi, peta ini di Kecamatan Kalitengah, Rabu (13/11).
Apalagi, kata dia, lahannya berada di kawasan sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Dengan demikian, pasokan udara untuk kebutuhan mengolah lahan terpenuhi dengan baik. “Air baku tidak ada masalah, jadi kita bisa menanam setiap saat,” jelasnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, pada musim tanam ini memproyeksikan tanam padi seluas 154.815 hektare (ha). “Penanaman lebih awal akan menjadikan panen lebih awal pula. Sehingga nanti bisa dilakukan penanaman ulang di musim berikutnya. Terlebih di musim penghujan saat ini akan bisa meningkatkan produktivitas padi, karena kebutuhan udara tercukupi,” kata Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, Rabu ( 13/11).
Ia menjelaskan musim tanam padi periode 2024-2025 sudah dimulai sejak Oktober 2024. Para petani didampingi oleh Badan Penyuluh Pertanian (BPP), dalam menyiapkan target tanam berdasarkan pencapaian tahun sebelumnya, kondisi iklim, benih padi, pupuk, dan lainnya. “DKPP mendampingi proses menyiapkan penanaman mulai dari sasaran tanam hingga benihnya,” tandanya.
Pemkab juga melakukan penyuluhan di tingkat kelompok tani, hingga pertemuan tingkat kecamatan dan kabupaten. Sugeng juga menyampaikan sasaran tanam padi di Kabupaten Lamongan musim tanam 2024/2025 yang diproyeksikan diangka 154.815 Ha.
Sasaran penanaman padi diawali pada wilayah sawah irigasi, karena masih terdapat persediaan udara. Wilayah sawah irigasi di antaranya ada di daerah Kecamatan Laren, Kalitengah, Karanggeneng, dan Maduran.
“Kami sudah petakan jadwal penanaman padi. Tentu diawali oleh wilayah sawah irigasi. Sedangkan sawah yang dasarnya tadah hujan, seperti didaerah selatan itu akan melakukan penanaman normal. Yang intensitas tertinggi penanaman ada di bulan November dan Desember (berdasarkan iklim dan target penanaman yang ditetapkan) ,” menyimpulkan.(N-2)