Mukositis adalah efek samping kemoterapi.
Mukositis adalah kondisi peradangan pada mukosa, lapisan mukosa saluran gastrointestinal (GI). Gejalanya meliputi mulut kering, tukak, pendarahan, dll.
Aktris televisi Hina Khan, yang dikenal karena karyanya yang luar biasa dalam serial populer Yeh Rishta Kya Kehlata Hai, tengah menghadapi babak baru yang penuh tantangan dalam hidupnya. Di tengah perjuangannya melawan kanker payudara stadium tiga, aktris tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah didiagnosis menderita mukositis sebagai efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Ia telah menjadi inspirasi bagi jutaan orang dengan kekuatan, keberanian, dan sikap positifnya selama perjalanan kesehatannya.
Dalam artikel ini, mari selami apa itu mukositis, gejalanya, dan pengobatan efek sampingnya.
Apa itu mukositis?
Mukositis adalah kondisi peradangan pada mukosa, lapisan mukosa saluran gastrointestinal (GI), yang membentang dari mulut hingga anus. Lapisan ini berperan penting dalam pertahanan imun, dan peradangannya membahayakan fungsi perlindungannya. Sementara kasus Hina Khan sedang menjalani perawatan kanker, mukositis dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti infeksi, merokok, kekurangan vitamin, dan penyakit sistemik.
Menurut laporan Cleveland Clinic, mukositis merupakan efek samping umum yang harus dihadapi oleh mereka yang menjalani kemoterapi, yang memengaruhi hampir 50 persen dari populasi tersebut. Hal ini juga memengaruhi 80 persen hingga 100 persen individu yang menerima terapi radiasi atau transplantasi sel punca, demikian dilaporkan Hindustan Times.
Selain itu, laporan tersebut menegaskan mukositis bersifat ‘sementara’ dan ‘dapat sembuh sendiri’ tetapi gejalanya menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan untuk jangka waktu yang signifikan bagi mereka yang menderitanya.
Gejala Mukositis
Pasien yang menderita mukositis dapat mengalami berbagai gejala yang dapat membuat pasien sangat sulit untuk makan, minum, atau bahkan berbicara. Gejalanya meliputi:
- Rasa sakit dan tidak nyaman di tenggorokan dan mulut
- Mulut dan gusi bengkak
- Sariawan di mulut
- Air liur ekstra kental
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Mulut kering dan perubahan rasa
- Bercak putih lembut berisi nanah
- Perdarahan dan lapisan lendir putih
- Demam pada kasus yang parah
Pengobatan Mucositis
Perawatan mukositis berfokus pada penghilang rasa sakit dan pencegahan infeksi sekunder. Anestesi lokal, obat penghilang rasa sakit, dan obat antimotilitas digunakan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman dan mengobati gejala terkait diare. Antibiotik mungkin diperlukan bagi individu dengan gangguan kekebalan tubuh untuk mencegah atau mengendalikan infeksi sekunder, yang dapat memperburuk kondisi.
Selain ini, Kepala Nutrisi Klinis Neelima Bisht di Paras Health mengatakan bahwa individu dengan mukositis harus fokus pada makanan yang lembut, hambar, dan tidak mengiritasi yang tidak akan mengganggu jaringan mukosa yang sensitif dan juga lebih mudah ditelan, lapor Hindustan Times.
Ia menambahkan bahwa orang dapat mengonsumsi sayuran yang dihaluskan, kentang tumbuk, saus apel, dan alpukat, yang lembut dan bergizi. Smoothie yang dibuat dengan yoghurt, susu, dan buah-buahan lunak seperti pisang atau beri juga merupakan pilihan yang baik untuk nutrisi dan kenyamanan. Selain itu, tahu lembut, puding, telur orak-arik, dan puding dapat memastikan asupan kalori yang cukup sekaligus meminimalkan ketidaknyamanan.
Lebih jauh, menata ulang kesehatan mulut penting dilakukan untuk mengatasi mukositis. Pasien harus menyikat gigi secara teratur dan lembut serta menggunakan obat kumur non-alkohol untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Menghisap es batu atau mengonsumsi makanan dingin akan membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Terakhir, berkumur dengan air garam atau soda kue dapat menenangkan mulut dan mempercepat penyembuhan.