New Delhi: Saat pasar global bersiap menghadapi potensi turbulensi ekonomi, prospek emas menjadi semakin tidak pasti, terutama dengan pemilihan umum AS mendatang dan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed), menurut World Gold Council.
Pergeseran global ke arah emas sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi makro juga tercermin di India. Ketidakpastian seputar pemilihan umum AS dan potensi penurunan suku bunga telah mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas. Perkembangan ini telah menyebabkan peningkatan aktivitas di pasar opsi emas, yang mencerminkan kekhawatiran tentang masa depan jangka pendek.
Sementara itu, India, pemain kunci di pasar emas global, terus menunjukkan permintaan yang kuat terhadap logam mulia tersebut meskipun terjadi volatilitas global. Secara global, indikator ekonomi menunjukkan gambaran yang beragam. Sementara pertumbuhan PDB secara keseluruhan berjalan pada 2,5 persen, sektor manufaktur global, khususnya di Eropa dan China, mengalami perlambatan.
Sebaliknya, sektor jasa terus mendukung angka pertumbuhan. Di Amerika Serikat, data terkini saling bertentangan. Penjualan eceran tetap kuat, dan pasar saham terus menanjak, tetapi pengangguran melonjak menjadi 4,2 persen pada bulan Agustus, meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan resesi.
Komentar Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole mengisyaratkan adanya pemangkasan suku bunga yang akan datang, yang dapat memengaruhi harga emas. Powell mengindikasikan bahwa setiap pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, khususnya inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja. Ketidakpastian ini telah menyebabkan meningkatnya penggunaan opsi emas sebagai lindung nilai oleh investor, sehingga memposisikan logam mulia sebagai aset safe haven.
Pasar emas terus menunjukkan ketahanan. Bahkan ketika China, salah satu konsumen emas terbesar, mengalami arus keluar dari Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETF) emasnya, permintaan ETF emas India meningkat. Pasar India tetap menjadi kekuatan signifikan dalam konsumsi emas global, didorong oleh kebutuhan budaya dan investasi. Pada bulan Agustus terjadi peningkatan permintaan emas yang berkelanjutan, didukung oleh sentimen domestik yang positif dan pembelian pada musim festival.
Pasar emas India yang kuat didukung oleh faktor-faktor yang unik bagi perekonomiannya. Dengan meredanya tekanan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut dengan kecepatan yang stabil, emas tetap menjadi aset pilihan bagi investor ritel dan pembeli institusional.
Selain itu, seiring stabilnya nilai rupee, biaya impor emas menjadi lebih menguntungkan, sehingga permintaan pun semakin meningkat. Investor India, yang waspada terhadap volatilitas pasar global, semakin melirik emas sebagai opsi investasi yang stabil, terutama dalam lingkungan saat ini dengan risiko geopolitik yang tinggi.
Dengan pemilihan umum AS yang akan dilaksanakan pada bulan November dan kemungkinan The Fed akan memulai jalur pemotongan suku bunga yang agresif, pasar emas di India diperkirakan akan tetap kuat. Perlambatan yang sedang berlangsung di Tiongkok dapat memengaruhi harga emas global, tetapi permintaan India kemungkinan akan tetap kuat, didukung oleh ikatan budaya yang mendalam dengan logam mulia dan pengakuan yang semakin besar terhadap potensi investasinya di masa yang tidak menentu.