MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil memediasi pertemuan antara peternak sapi perah dan industri pengolahan susu dalam upaya menyelesaikan polemik penyerapan susu lokal.
Langkah cepat Kementerian Pertanian ini disambut dengan penuh rasa terima kasih dan haru oleh para peternak.
Salah satu pengepul susu asal Pasuruan Bayu Aji Handayanto, yang sempat melakukan aksi membuang susu sebagai bentuk protes, tak berkuasa menahan tangis ketika aspirasi peternak akhirnya didengar dan ditanggapi pemerintah.
Bayu merasa terharu atas perhatian yang diberikan terhadap nasib peternak lokal.
“Saya mewakili peternak sapi perah di desa-desa sangat terharu karena hari ini kami merasa memiliki bapak baru di dunia peternakan sapi. Aspirasi kami didengar oleh Bapak Mentan, dan hadir pula Bapak Mensesneg dan Bapak Wamentan,” ungkap Bayu usai audiensi di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (11/11).
Dalam audiensi tersebut, Kementan menyepakati kebijakan yang mewajibkan industri pengolahan susu untuk menyerap susu dari peternak lokal. Langkah ini menjadi kabar baik bagi peternak, mengingat susu juga telah dimasukkan ke dalam daftar Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting), yang akan memperkuat perlindungan bagi peternak lokal.
“Semua berjalan lancar. Kami sangat terharu karena perjuangan kami direspon dengan cepat. Tuntutan kami tidak hanya diakomodasi, tetapi bahkan melebihi harapan kami. Terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Presiden Prabowo,” tambah Bayu.
Bayu juga mengungkapkan komitmen peternak untuk meningkatkan kualitas susu lokal.
Ia menyebut bahwa kualitas susu yang produksinya sudah memenuhi standar nasional, meski masih berada di bawah kualitas susu impor.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas. Pak Mentan juga berjanji akan memberikan pelatihan lebih lanjut dari industri untuk membantu meningkatkan kualitas susu di dalam negeri,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah peternak dan pengepul melakukan aksi protes akibat penyerapan penyerapan susu oleh industri.
Mengatasi permasalahan tersebut, Kementan segera mengambil langkah cepat dengan mempertemukan peternak dan industri untuk mencari solusi terbaik.
“Kami berharap industri bersama pemerintah turun tangan dalam membina peternak dan membantu meningkatkan kualitas susu dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar pemerintah hadir sebagai mediator yang mendukung pertumbuhan bersama antara industri dan peternak,” ungkap Mentan Amran.
Dengan adanya mediasi ini, peternak sapi perah diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang seiring dengan dukungan industri dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing susu lokal. (RO/Z-10)