Suara.com – PLN Indonesia Power tak henti-hentinya dan gali semua potensi dalam perjuangannya menjalankan program transisi energi dan pengembangan pembangkit yang ramah lingkungan di Indonesia. Melakukan perjalanan bisnis ke Negeri Matahari Terbit, IP PLN benchmark terkait strategi dan teknologi ke J-Power, JERA, JGC dan IHI di Jepang.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan tujuan ke Jepang adalah untuk menyambangi perusahaan-perusahaan yang menjadi pemain utama dalam komitmen dunia menuju Net Zero Emission 2060.
“Merupakan pemain kunci perusahaan pembangkit listrik di Jepang, J-Power dan JERA menjadikan PLN IP sebagai objek benchmark dalam penyusunan Rencana Strategis Korporat dan Adopted Technology sebagai langkah awal menuju NZE 2060. J-Power mewujudkan visi ‘Blue Mission 2050’ dengan target penurunan Emisi CO2 sampai dengan 46 persen pada 2040 dan Net Zero Emission pada 2050, sementara JERA telah selesai melakukan pengujian cofiring amoniak dan akan meningkatkan penggunaan amoniak hingga 20 persen pada 2024,” ujar Edwin dalam keterangannya ditulis Senin (17/7/2023).
Kedepannya PLN Indonesia Power akan menjalankan beberapa strategi inisiatif melalui kolaborasi dengan J-Power, JERA, IHI atau JGC diantaranya konversi PLTU menjadi pembangkit IGCC/GTCC dan menjadi hydrogen firing, peremajaan pembangkit-pembangkit heritage, peningkatan penggunaan biomassa untuk cofiring, pengembangan pembangkit EBT, pemeliharaan konvensi termal, studi CCS/CCUS, Alat Keuangan Eksplorasi yang tersedia untuk pengembangan proyek hingga digitalisasi pembangkit.
Baca Juga:
Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit
Disamping itu PLN Indonesia Power dan PLN akan menindaklajuti langkah strategi ini dengan melakukan kerjasama sebagai bentuk komitmen PLN Grup dalam aspek implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) dan komitmen untuk mencapai carbon neutral di tahun 2060.