Moskow (ANTARA) – Perdana Menteri Aljazair Nadir Larbaoui mengajukan pengunduran diri pemerintahannya kepada Presiden Abdelmadjid Tebboune pada Selasa (17/9), namun Larbaoui meminta tetap menjabat guna isu-isu mendesak tetap diselesaikan, menurut kantor presiden.
“Presiden Republik Abdelmadjid Tebboune pada hari Selasa menerima Perdana Menteri Nadir Larbaoui, yang menyerahkan pengunduran diri pemerintahannya dan diamanatkan Presiden Republik untuk menunda keputusan tersebut,” demikian menurut kantor kepresidenan.
Presiden meminta pemerintah untuk tetap menyusun rencana anggaran tahun 2025.
Presiden Tebboune, yang kembali terpilih untuk masa jabatan lima tahun kedua pada awal September, pada upacara pelantikannya mengatakan bahwa akan diadakan dialog nasional secara terbuka.
Tebboune unggul pada putaran pertama pemilu presiden dengan mengantongi lebih dari 94 persen suara.
Sementara itu, saingannya pemimpin partai oposisi Gerakan Masyarakat dan Perdamaian (partai Islam terbesar) Abdelaali Hassani Cherif dan kandidat dari Front Kekuatan Sosialis, Youcef Aouchiche, menggugat hasil pemungutan suara di Mahkamah Konstitusi pada Selasa.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Presiden Aljazair Tebboune menang untuk masa jabatan kedua
Baca juga: Aljazair janji bangun 3 rumah sakit di Gaza jika perbatasan dibuka
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Redaktur : Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2024
