Ankara (ANTARA) – Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh mengajukan pengunduran diri pemerintahannya kepada Raja Abdullah II pada Minggu, menurut laporan media pemerintah.
Pengunduran diri ini terjadi kurang dari sepekan setelah pemilihan parlemen yang digelar pada 10 September, di mana kelompok oposisi Front Aksi Islam memperoleh banyak kursi di parlemen.
Langkah ini memungkinkan raja untuk menunjuk pemerintahan baru yang selaras dengan pemilu legislatif.
Hal ini merupakan bagian dari proses konstitusional Yordania untuk memastikan mandat yang diperbarui bagi cabang eksekutif sesuai hasil pemilu.
Raja diperkirakan akan kembali menunjuk Khasawneh atau memilih perdana menteri baru untuk membentuk pemerintahan selanjutnya.
Khasawneh adalah perdana menteri terlama yang menjabat di bawah Raja Abdullah. Khasawneh ditunjuk untuk membentuk pemerintahan pada Oktober 2020, menggantikan Omar Al-Razzaz.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Yordania, Qatar kecam tuduhan Netanyahu terhadap Mesir tak berdasar
Baca juga: Yordania dan Arab Saudi kecam serangan Israel terhadap sekolah Gaza
Baca juga: Hamas: Serangan di Yordania merupakan respons normal terhadap kejahatan Israel
Penerjemah: Primayanti
Editor: M. Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024