Tuesday, September 17, 2024
HomeBisnisPNB Catat Laba Kuartal Tertinggi Sepanjang Sejarah Sebesar Rs 3.252 Cr

PNB Catat Laba Kuartal Tertinggi Sepanjang Sejarah Sebesar Rs 3.252 Cr


New Delhi: Punjab National Bank (PNB) pada hari Sabtu melaporkan laba kuartalan tertinggi yang pernah ada sebesar Rs 3.252 crore pada April-Juni FY25 yang dibantu oleh penurunan pinjaman macet dan peningkatan pendapatan bunga.

Bank milik negara itu membukukan laba bersih sebesar Rs 1.255 crore pada kuartal Juni tahun fiskal 2024. Ini adalah laba kuartalan tertinggi yang pernah dicatat oleh bank tersebut karena adanya peningkatan dalam berbagai parameter, termasuk pendapatan bunga bersih, pemulihan, dan CASA, kata Direktur Pelaksana Atul Kumar Goel.

Total pendapatan pada kuartal tersebut naik menjadi Rs 32.166 crore dari Rs 28.579 crore pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga pemberi pinjaman juga meningkat menjadi Rs 28.556 crore dari Rs 25.145 crore pada kuartal yang sama tahun lalu, sesuai dengan laporan keuangan.

Pendapatan Bunga Bersih (NII) meningkat menjadi Rs 10.476 crore pada Q1 FY25 dari Rs 9.504 crore sebelumnya, menunjukkan peningkatan sebesar 10,23 persen. Aset Bruto yang Tidak Berfungsi (NPA) menurun menjadi 4,98 persen dari pinjaman bruto pada Juni 2024 dari 7,73 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.

Demikian pula, NPA bersih menurun menjadi 0,60 persen dari 1,98 persen. Akibatnya, penyisihan untuk kredit macet turun drastis menjadi Rs 792 crore pada April-Juni FY25 dibandingkan dengan Rs 4.374 crore pada periode tahun sebelumnya.

Rasio Cakupan Penyediaan membaik menjadi 95,9 persen pada Juni 2024 dari 89,83 persen tahun lalu.

Secara konsolidasi, bank melaporkan laba bersih sebesar Rs 3.976 crore pada kuartal yang ditinjau dibandingkan dengan Rs 1.342 crore tahun lalu. Hasil keuangan konsolidasi bank tersebut terdiri dari lima anak perusahaan dan 15 perusahaan asosiasi.

Rasio kecukupan modal bank membaik menjadi 15,79 persen pada akhir Juni 2024 dibandingkan dengan 15,54 persen pada periode tahun lalu. Dengan perbaikan posisi modal, kata Goel, bank telah memutuskan untuk memangkas usulan penjualan saham melalui Penempatan Institusional Berkualitas (QIP) menjadi Rs 5.000 crore dari perkiraan sebelumnya sebesar Rs 7.500 crore.

Ketika ditanya kapan modal akan dinaikkan, ia mengatakan bank sedang mengevaluasi waktu yang tepat untuk itu. Selain itu, katanya, dewan telah memberikan persetujuan untuk menaikkan Rs 7.000 crore dari obligasi Tier I dan Rs 3.000 crore dari obligasi Tier II untuk mendanai pertumbuhan bisnis.

Terkait dengan pemulihan, katanya, bank menargetkan pengumpulan dana sebesar Rs 18.000 crore dari kasus ini termasuk dari realisasi NCLT. “Kami berharap pemulihan sebesar Rs 3.000 crore dari kasus NCLT,” katanya.

Selama kuartal tersebut, katanya, terjadi selisih Rp1.755 crore dibandingkan pemulihan sebesar Rp3.249 crore.

Ke depannya, bank menargetkan NPA bersih kurang dari 0,5 persen, NPA bruto kurang dari 4 persen, dan Return on Asset sebesar 1 persen pada bulan Maret. Mengenai pertumbuhan bisnis, katanya, pertumbuhan kredit diperkirakan sebesar 11-12 persen, sementara simpanan 9-10 persen, dan Net Interest Margin sebesar 2,9-3 persen.

Dana murah dalam Rekening Giro dan Rekening Tabungan (CASA) akan meningkat menjadi 42 persen dari level saat ini sebesar 40,08 persen dari total simpanan, imbuhnya. Untuk meningkatkan daya saing digitalnya, katanya, PNB telah mengalokasikan Rs 2.500 crore untuk dibelanjakan pada TI.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments