REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya menyebut korban keempat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara sudah dua tahun tidak menempati unit apartemennya. Mereka mendatangi kembali apartemen miliknya pada hari Sabtu (9/3/2024) lalu dan langsung melakukan aksi bunuh diri baru dengan melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.
“Korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah 2 tahun yang lalu. Baru ini kembali lagi ke apartemen ini dan langsung seperti ini (bunuh diri),” ujar Agus Ady Wijaya, Senin (11/3 /2024).
Agus Ady Wijaya melanjutkan, sampai dengan saat ini pihak investigasi belum mengetahui alasan mereka tidak pernah menempati atau mengunjungi apartemennya dalam waktu yang lama.
Kemudian hingga saat ini juga pihak penyidik masih terus melakukan penelusuran untuk mencari motif sebenarnya satu keluarga melakukan tindakan bunuh diri. Salah satunya dengan cara meminta keterangan kepada kerabat atau orang-orang dekat para korban.
“Kami akan coba menghubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,” ucap Ady Wijaya.
Diberikan Republika.co.id sebelumnya, Polisi menyebut empat orang yang ditemukan tewas tergeletak di depan lobi Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas karena bunuh diri. Keempat korban berinisial EA (51 tahun), AIL, JWA (13 tahun), dan JL (18 tahun) merupakan satu keluarga. Mereka tewas di tempat kejadian setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.
“Mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, untuk penyebab Bunuh Diri tersebut belum diketahui,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.
Adapun kronologis penemuan keempat jasad korban berawal pada saat seorang saksi tengah berjaga didepan lobi apartemen. Pada saat itu Saksi mendengar suara benturan yang keras. Kemudian saksi menoleh ternyata terdapat empat jasad yang sudah tergeletak dipelataran parkir dalam kondisi mengenaskan. Selanjutnya Saksi yang merupakan anggota sekuriti melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan.
“(Polisi) memeriksa ke TKP ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah berada dengan posisi terlentang, dan menghubungi Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara,” terang Gidion.
Kemudian sekitar pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di TKP. Setalah dilakukan identifikasi pada jasad korban, ditemukan beberapa luka di antaranya, luka kepala bagian belakang pecah, pinggang patah, kedua tangan dan kaki patah. Sekitar pukul 19.05 WIB, empat jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum dan refertum.
“Saksi diamankan oleh piket Reskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” terang Gidion.