Dugaan komentar rasis dilontarkan oleh seorang penggemar terhadap pemain Luton Town Carlton Morris selama pertandingan Liga Premier timnya melawan Sheffield United.
Manajer Luton Rob Edwards mengatakan polisi telah berbicara dengan Morris setelah pertandingan di Bramall Lane, yaitu Luton menang 3-2. Morris melaporkan komentar tersebut kepada ofisial pertandingan sesuai dengan protokol Liga Premier, tambah Luton.
“Ada dugaan komentar rasis, polisi sedang menanganinya, mereka telah berbicara dengan Carlton dan mendapatkan pendapatnya, jadi sekarang terserah mereka, saya tidak punya komentar lagi mengenai hal itu,” kata manajer Luton. “Dia baik-baik saja. Saat itu dia sangat marah, tapi sekarang dia tampak baik-baik saja.”
Morris masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-71 dan menciptakan dua peluang yang berujung pada gol bunuh diri dalam kemenangan timnya.
Pertandingan tersebut adalah yang pertama di Liga Premier dalam 15 tahun yang dipimpin oleh wasit berkulit hitam. Sam Allison mengambil alih permainan.
Dia berbicara dengan kedua manajer setelah insiden itu, kata bos Sheffield United Chris Wilder.
“Ada komentar yang dibuat dan wasit datang untuk berbicara kepada saya dan Rob dari sudut pandang rasial, yang jelas tidak bagus jika memang demikian,” kata Wilder.
Liga Premier mengutuk insiden tersebut dalam sebuah postingan di media sosial.
“Rasisme tidak memiliki tempat dalam permainan kami atau di masyarakat mana pun dan kami mendorong siapa pun yang mendengar atau melihat diskriminasi untuk melaporkannya sehingga tindakan dapat diambil,” kata liga di X.
“Kami akan memberikan dukungan penuh kepada Carlton Morris dan Luton Town FC, serta terus bekerja sama dengan klub dan pihak berwenang untuk memastikan stadion kami menjadi lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua.”
Jack Robinson dan Anis Ben Slimane mencetak gol bunuh diri di 13 menit terakhir saat Sheffield membiarkan keunggulannya hilang dan kalah 3-2 dari sesama tim yang sedang berjuang Luton di Bramall Lane.
Informasi dari Reuters dan The Associated Press digunakan dalam berita ini.
