Thursday, March 30, 2023
HomeNationalPolisi terlibatkan psikologi forensik selidiki kematian warga Kalideres

Polisi terlibatkan psikologi forensik selidiki kematian warga Kalideres



ingin mengidentifikasi profil psikologis dari anggota keluarga

Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melibatkan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk penyembunyian peristiwa meninggalnya satu keluarga sejumlah empat orang di Kalideres, Jakarta Barat.

“Kegiatan otopsi psikologis ini tujuannya adalah kami ingin mengidentifikasi profil psikologis dari anggota keluarga yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) tersebut,” kata Pengurus Pusat Aksi untuk Nathanael Sumampaw di Jakarta, Senin.

Nathanael mengatakan hal yang akan dipelajari oleh tim psikologi forensik adalah interaksi satu sama lain, interaksi dengan masyarakat sekitar dan interaksi dengan anggota keluarga yang mengenal mereka.

“Kami juga mencoba mengidentifikasi apa ciri psikologisnya, ciri khas masing-masing anggota keluarga tersebut, pola tingkah lakunya, karena ini menjadi data yang penting untuk kita pahami mengenai kasus ini,” ujarnya.

Tim juga akan mempelajari TKP tersebut dan memeriksa sejumlah barang yang ditemukan di lokasi, khususnya buku-buku dan dokumen.

Baca juga: Polisi laporkan dugaan perampokan terkait kematian warga Kalideres

Semua hal yang ditemukan oleh Tim Psikologi Forensik nantinya akan dirangkum dan diserahkan ke penyidik, harapannya bisa menjadi salah satu petunjuk untuk mengungkap tabir misteri yang meninggalnya satu keluarga tersebut.

“Berbagai petunjuk dan informasi yang diperoleh dan didalami, untuk pada akhirnya kita sampai pada kesimpulan yang memadai tentang dampak psikologis dalam kasus ini,” katanya.

Terungkapnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, Kamis (10/11) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, korban keempat kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses otopsi.

Polisi tidak menemukan tanda bekas kekerasan dengan benda tumpul atau benda tajam di tubuh korban.

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.

“Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah pada kelaparan yang menyebabkan kematian satu keluarga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

Penyidik ​​Polda Metro Jaya juga mematahkan tuduhan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.

Baca juga: Polda tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab kematian warga Kalideres

“Jadi praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kita patahkan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

Hengki mengungkapkan dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik ​​menemukan adanya bukti komunikasi digital dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

“Salah satu penghuni, ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor, ini terkait dengan penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil, kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV,” ujarnya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
HAK CIPTA © ANTARA 2022



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments