Saat perayaan Diwali mencapai puncaknya, pesta kartu menghadirkan beragam manisan dan makanan ringan yang menggoda. Daya tarik kemeriahan, ditambah dengan cuaca dingin, menambah pesona Diwali. Namun, konsumsi berlebihan dan kabut asap dapat membahayakan kesejahteraan dan mengganggu semangat perayaan. Sangat penting untuk berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga kesehatan Anda dan mempertahankan kegembiraan hari raya.
Pasca Diwali, kualitas udara Delhi-NCR memburuk secara signifikan, dan masuk dalam kategori ‘buruk’ pada hari Senin, menurut Badan Pengendalian Polusi Pusat (CPCB). Hal ini terjadi setelah kota itu dilanda lapisan kabut asap tebal menyusul ledakan petasan pada malam Diwali.
Apa Dampak Polusi Pasca Diwali?
1. Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Paparan polusi udara dalam waktu lama merupakan penyebab utama masalah pernapasan, berkontribusi terhadap masalah kardiovaskular, insufisiensi paru, dan asma kronis. Wanita hamil sangat disarankan untuk menghindari aktivitas berat di area dengan kualitas udara buruk, karena paparan yang terlalu lama dapat menyebabkan komplikasi.
2. Pengaruh Lingkungan
Polusi udara berkontribusi terhadap kenaikan suhu global, yang mengakibatkan mencairnya gunung es dan gletser di wilayah kutub. Mencairnya 1,2 triliun ton es setiap tahun menghasilkan air yang langsung mengalir ke lautan kita. Konsekuensi jangka panjang dari polusi udara akibat kembang api berpotensi memperburuk krisis iklim, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan kita.
Masalah Kesehatan Umum Selama Festival
Dr Farah Ingale, Konsultan Senior Dokter & Ahli Diabetes, Rumah Sakit Fortis Hiranandani, Vashi, Navi Mumbai berbagi
1. Makan Berlebihan dan Masalah Pencernaan
Kegembiraan Diwali disertai dengan beragam makanan ringan dan manisan yang menggoda, membuat makan berlebihan hampir tak tertahankan. Memanjakan makanan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk refluks asam dan kembung. Pesta di luar ruangan bahkan mungkin mendatangkan teman yang tidak diinginkan seperti muntah dan keracunan makanan.
2. Perjuangan Tidur di Tengah Perayaan Diwali
Perayaan Diwali yang menggembirakan sering kali menyebabkan pertemuan hingga larut malam, sehingga mengganggu siklus tidur alami kita. Pola tidur yang tidak teratur tidak hanya memengaruhi suasana hati, tapi juga bisa berdampak serius bagi kesehatan jantung dan otak jika berkepanjangan.
3. Sindrom Jantung Hari Raya
Hiruk pikuk persiapan Diwali melibatkan aktivitas fisik yang ekstensif, berpotensi membebani jantung. Dikombinasikan dengan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, hal ini dapat menyebabkan apa yang dikenal sebagai “sindrom jantung pesta”, yang meningkatkan risiko komplikasi terkait jantung, termasuk serangan jantung.
4. Alkohol, Merokok, dan Dampaknya terhadap Tekanan Darah
Moderasi adalah kunci dalam hal minuman pesta, baik beralkohol atau tidak. Mengonsumsi minuman saat perut kosong dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah dan tekanan darah. Bagi mereka yang menderita diabetes atau hipertensi, menghindari alkohol sangatlah penting. Selain itu, merokok di tempat umum, yang sering terjadi pada acara-acara perayaan, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan dan tidak boleh diabaikan.
5. Pernapasan Kesengsaraan di Tengah Kegembiraan Hari Raya
Menjelang Diwali, polusi udara menjadi kekhawatiran umum, khususnya di wilayah Delhi-NCR. Penderita asma atau masalah pernapasan lainnya mungkin mengalami peningkatan ketidaknyamanan, yang terkadang memerlukan perhatian medis darurat. Polusi suara, yang diperkuat oleh musik keras dan petasan, tidak hanya berdampak pada manusia namun juga berdampak buruk pada hewan, sehingga menekankan perlunya perayaan yang seimbang dan penuh perhatian.