Hubungan rumit antara kesehatan usus dan risiko pneumonia telah menjadi bab penting dalam bidang ilmu gizi. Para ahli menekankan keterkaitan dinamis antara mikrobioma usus dan kesehatan pernapasan, sehingga menyoroti perspektif pemberdayaan untuk kesehatan proaktif. Artikel ini mengeksplorasi beberapa wawasan para ahli untuk mengungkap pentingnya Poros Usus-Paru dalam memahami dan mencegah pneumonia.
Nupuur Patil, seorang ahli gizi berpengalaman, menyoroti pentingnya memelihara usus yang bergizi baik sebagai kunci utama dalam memperkuat tubuh melawan pneumonia. Patil berkata, “Hubungan simbiosis antara kesehatan usus dan sistem kekebalan menggarisbawahi peran penting nutrisi dalam mengurangi kerentanan pernafasan. Hal ini mengajak kita untuk melihat pilihan makanan kita tidak hanya sebagai makanan bagi tubuh namun juga sebagai alat strategis untuk meningkatkan ketahanan pernafasan. Dengan menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi di usus, kami memulai perjalanan menuju penguatan kekebalan dan mengurangi risiko pneumonia, memetakan arah menuju kesehatan holistik melalui praktik nutrisi yang penuh perhatian.”
Ambrish Joshi, Pulmonolog di Primus Super Speciality Hospital, mengatakan, “Kemajuan ilmiah mengungkap interaksi dinamis antara kesehatan usus dan kesejahteraan pernapasan. Komposisi mikrobiota usus, ekosistem mikroba tubuh kita, sangat memengaruhi respons imun di paru-paru. Flora usus yang seimbang tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan garis depan melawan patogen tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatur peradangan. Pengungkapan ini mengungkap perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap pencegahan pneumonia. Memelihara kesehatan usus tidak hanya muncul sebagai masalah pencernaan tetapi juga sebagai langkah strategis untuk membentengi tubuh terhadap infeksi pernafasan. Hal ini mendorong evaluasi ulang layanan kesehatan preventif, menekankan hubungan holistik antara usus dan paru-paru dalam meningkatkan ketahanan secara keseluruhan terhadap pneumonia dan tantangan pernapasan lainnya.”
Debojyoti Dhar, Salah Satu Pendiri & Direktur Leucine Rich Bio Pvt. Ltd, menjelaskan, “Peran mikrobiota usus dalam resistensi terhadap kolonisasi patogen enterik sudah diketahui dengan baik. Misalnya, tikus yang kekurangan mikrobiota usus mengalami gangguan respons terhadap infeksi saluran pernapasan. Faktanya, metabolit seperti asam lemak rantai pendek seperti asetat, butirat, dan desamino tirosin yang disekresikan oleh mikrobiota usus tertentu berdifusi ke dalam darah dan mencapai paru-paru dan membantu memperkuat sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi influenza. Seiring dengan semakin dalamnya pemahaman kita tentang poros usus-paru, menjadi jelas bahwa kesehatan usus merupakan komponen penting dalam pencegahan pneumonia. Pengujian mikrobioma usus dapat memberikan wawasan kepada individu mengenai kondisi kesehatan usus mereka, mengidentifikasi ketidakseimbangan dan kerentanan yang dapat meningkatkan risiko pneumonia. Dengan informasi ini, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi kerentanan terhadap pneumonia.”