TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Calon Prabowo Subianto memberikan kuis soal hilirisasi saat berkampanye di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 2 Februari 2024. Dia berujar akan memberi nilai 100 kepada warga Makassar yang berhasil menjawab pertanyaannya tentang hilirisasi.
Menteri Pertahanan itu meminta pendukung yang menjawab benar untuk membicarakannya di belakang panggung. “Ya, ini bernilai 100. Karena bernilai 100, dapat hadiah khusus dari saya. Sesudah acara selesai menghadap saya ke belakang,” ujar Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis.
Tak berhenti di situ, dia kembali merasakan nilai 11 dari 100 yang diberikan rivalnya, Anies Baswedan, kepada kinjernya sebagai Menteri Pertahanan. “Lumayan dapat nilai 100, aku hanya dapat nilai 11 lho,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, bila dia dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin negara, dia akan mengajak seluruh elemen bergabung dalam pemerintahan. “Semua ingin kerukunan. Kami akan ulurkan tangan kami,” ucap Prabowo.
Dua rival Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, memberikan nilai rendah terhadap kinerja Prabowo dalam memimpin Kementerian Pertahanan saat debat capres beberapa waktu lalu. Awalnya, Anies bertanya kepada Ganjar berapa nilai kinerja Kementerian Pertahanan.
Pertanyaannya, berapa skor Kemhan dari Bapak? tanya Anies ke Ganjar dalam acara Debat Capres di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Ahad, 7 Januari 2024.
Iklan
“Lima juga,” kata Ganjar singkat.
Ganjar beralasan, nilai itu dia berikan karena dirinya memiliki data kinerja Kementerian Pertahanan. Ia melihat tidak ada perencanaan dari bawah yang dibuat Kemenhan soal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Menurutnya, banyak pengadaan alutsista di Kemenhan yang tidak sesuai dengan kebutuhan matra ketiga di TNI. Setelah itu, Ganjar Pranowo balik mengajukan pertanyaan kepada Anies Baswedan soal penilaiannya terhadap kinerja Kementerian Pertahanan.
“11 dari 100,” jawab Anies sambil terkekeh.
Pilihan Editor: Presiden Jokowi Tepis Isu Ketidaknyamanan dalam Kabinet: Biasa Saja