Monday, October 21, 2024
HomeInternationalPresiden Tiongkok, Kanselir Jerman membahas 50 tahun hubungan bilateral

Presiden Tiongkok, Kanselir Jerman membahas 50 tahun hubungan bilateral



Beijing (ANTARA) – Presiden Tiongkok Xi Jinping berbicara melalui panggilan video dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk membahas perkembangan 50 tahun hubungan bilateral Tiongkok-Jerman.

Mengingat bahwa hubungan Tiongkok-Jerman telah memasuki 50 tahun kedua, Xi mengatakan sebagai mitra strategi yang menyeluruh, Tiongkok dan Jerman telah bekerja sama dengan semangat saling menguntungkan serta tumbuh bersama dalam semangat pertukaran dan pembelajaran timbal balik.

“Ini adalah pengalaman berharga dari perkembangan hubungan Tiongkok-Jerman yang lancar selama beberapa dekade terakhir, yang harus diapresiasi dan diwariskan oleh kedua pihak,” kata Xi.

Dia menggambarkan kerja sama Tiongkok-Jerman bersifat terbuka dan pragmatis, yang terus diperkaya dan dikembangkan.

Xi lebih lanjut meyebutkan bahwa lebih dari 130 perusahaan Jerman akan berpartisipasi dalam Pameran Impor Internasional China (CIIE) keenam, yang menurut dia, menunjukkan kepercayaan perusahaan-perusahaan Jerman terhadap pembangunan China.

Diharapkan bahwa pihak Jerman juga akan berpegang pada tingkat keterbukaan yang tinggi terhadap perusahaan-perusahaan China yang mencari peluang kerja sama di Jerman, ujar Xi.

Pada pembicaraan itu, Scholz memaparkan pandangan pihak Jerman mengenai konflik Palestina-Israel dan krisis Ukraina, serta menyatakan harapannya untuk terus menjalin komunikasi yang erat dengan Tiongkok.

Xi menyoroti bahwa untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel dan krisis Ukraina, diperlukan pemikiran yang lebih mendalam mengenai isu-isu keamanan, terpenuhinya visi keamanan bersama yang komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, serta peningkatan pembangunan arsitektur keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan.

“Menekan ruang keamanan negara-negara lain dan mendukung satu pihak seraya mengabaikan tuntutan yang sah dari pihak lain akan menyebabkan ketidakseimbangan regional serta perluasan dan eskalasi konflik,” tutur Xi.

Dia menambahkan bahwa Tiongkok dan Eropa harus bekerja sama untuk konflik menengahi, meredakan ketegangan, serta memainkan peran positif dalam mendorong perdamaian dan pembangunan regional.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments