Monday, November 18, 2024
HomeBisnisProfil Aguan dan Eka Tjipta Widjaja, Pemilik PIK dan BSD yang Masuk...

Profil Aguan dan Eka Tjipta Widjaja, Pemilik PIK dan BSD yang Masuk PSN Jokowi


TEMPO.CO, Jakarta – Kawasan Pengembangan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) dan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) Tropical Concept menjadi dua dari 14 pembangunan yang masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional atau PSN. Nantinya, pembangunan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias skema biaya dari swasta.

“Tadi lapor ke Pak Presiden (Joko Widodo atau Jokowi) ada 14 PSN baru yang pembiayaannya berasal dari swasta, menciptakan lapangan kerja, dan tidak membutuhkan APBN,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 18 Maret 2024.

Lalu siapakah pemilik BSD dan PIK yang akan menjadi PSN ini?

Sebelumnya, dengan adanya kebijakan baru dari Jokowi tersebut, sejumlah konglomerat dipastikan bisnisnya akan menjadi PSN. Termasuk BSD dan PIK, keempat belas PSN itu yakni Kawasan Industri Wiraraja di Pulau Galang, Batam; Proyek Pembangunan Hub Utara Lepas Pantai Kalimantan Timur; dan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kemudian pembangunan Giga Industrial Park dan Kawasan Industri Kolaka Resource serta Kawasan Industri Stargate, ketiganya di Sulawesi Tenggara; Kawasan Pesisir Surabaya Waterfront di Kenjeran. Ada juga pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan; Neo Energi Morowali; Jalan Tol di Seksi Harbour Road II Jakarta Utara; Jalan Tol Dalam Kota Bandung, dan Kawasan Industri Patimban di Subang.

Forbes menempatkan keluarga Wijaya di urutan kedua dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD 11,9 miliar atau setara dengan Rp 170,6 triliun. Keluarga ini mewarisi bisnis kerajaan Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada tahun 2019. Eka dikenal sebagai pendiri grup Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi. Setelah ia meninggal, empat putra tertuanya mewarisi kerajaan bisnis yang ia bangun, sementara anak-anaknya yang lain membangun bisnis sendiri. dokter. TEMPO

Profil pemilik BSD

Bumi Serpong Damai atau biasa disebut BSD City merupakan wilayah tersohor bertajuk kota mandiri di wilayah selatan Jakarta. Saat ini BSD City dimiliki dan dikelola oleh Sinar Mas Land, salah satu anak usaha Sinar Mas Group. Sedangkan Sinar Mas Grup merupakan perusahaan gurita yang dibangun oleh konglomerat Indonesia, mendiang Eka Tjipta Widjaja.

Sepeninggalan Eka, Sinar Mas Grup kini dikelola oleh anak-anaknya. Adapun PSN di BSD rencananya akan digarap oleh Muktar Widjaja, salah satu anak Eka Tjipta Widjaja. Saat ini dia juga menjabat sebagai Executive Director & Chief Executive Officer dalam susunan arah Sinar Mas Land. PSN ini direncanakan akan fokus untuk menjadikan BSD City menjadi kawasan kedokteran dan pendidikan.

Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, tutup umur di usia 97 tahun pada Sabtu malam, 26 Januari 2019 pukul 19.43 WIB. Kerja kerasnya yang dimulai dari perdagangan kelontong keliling pada tahun 1938 menjadikannya orang terkaya kedua di Indonesia 80 tahun kemudian. Oie Ek Tjhong, nama asli Eka Tjipta Widjaja, tercatat oleh riset Globe Asia 2018 memiliki kekayaan sebesar Rp 198,8 triliun.

Dilansir dari laman asuransisimasnet.com, Eka mulai berbisnis sebagai pedagang kelontong menjajakan biskuit dan permen berkendara sepeda ke seluruh penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1938. Usaha yang dijalankannya ini lalu terus berkembang dengan pesat. Seiring berjalannya waktu, ia kemudian mengembangkan usaha di bidang lainnya.

Termasuk di antaranya, Eka Tjipta Widjaja juga berbisnis kopra. Bahkan ia mendapat sebutan sebagai Bapak Kopra karena usaha kopranya di Indonesia yang sangat maju pada tahun 1961. Lalu pada tahun 1962, untuk pertama kalinya perusahaan yang Didirikannya, CV Sinar Mas bisa terdaftar secara resmi di Surabaya. Karena usaha yang terus berkembang, CV Sinar Mas mengembangkannya membuka kantor pertamanya di Jakarta.

Empat tahun berlalu yakni pada tahun 1968, Eka Tjipta Widjaja lalu membangun pabrik minyak goreng Bitung Menado Oil Ltd. Pembangunan pabrik minyak tersebut kemudian diikuti pembangunan pabrik PT Kunci Mas di Surabaya. Selanjutnya, pada tahun 1972, Eka Trjipta Widjaja memindahkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang berada di Jakarta ke Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak berhenti di situ, pada tahun 1980, Eka Tjipta Widjaja memodifikasi seluruh mesin minyak goreng sehingga mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit. Sejak saat itu, usaha sawit Eka Tjpta Widjaja semakin berkembang pesat. Lahannya pun tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Pada tahun 1982, Eka Tjipta Widjaja kemudian mengakuisisi kebun seluas 10 ribu hektar, di Sumatera Utara.

Tak berhenti di situ, Eka Tjipta Widjaja kemudian melirik bisnis di bidang keuangan. Pada tahun 1982, ia membangun perusahaan pembiayaan PT Internas Artha Leasing Company. Perusahaan ini berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan, yang kemudian berkembang menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan menjadi Induk usaha jasa keuangan Sinar Mas pada tahun 1996.

Ekspansi usaha di sektor bisnis keuangan pun terus berlanjut. Eka Tjipta Widjaja mendirikan perusahaan asuransi kerugian yang bernama PT Asuransi Sinar Mas pada tahun 1984. Pada tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja menghadirkan satu pilar usahanya lagi yaitu asuransi Jiwa Sinar Mas yang dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (“SMILE”) yang merupakan usaha kolaborasi dengan PT. Grup Asuransi Sumimoto, Jepang.

Eka Tjipta Widjaja juga masuk ke sejumlah sektor bisnis lain dan tidak hanya berlokasi di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Kepemilikan bisnisnya di antaranya juga ada di sektor properti seperti Sinarmas Land dan Bund Center Investment.

Sinar Mas menjadi salah sattu dari 10 investor dalam negeri yang menggelontorkan investasi sebesar Rp 20 triliun untuk membangun beragam fasilitas publik di IKN. Sebanyak 10 investor itu adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group.

Selanjutnya: Aguan PIK Investor di IKN

Iklan





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments