Jakarta (ANTARA) – Ketua Bidang Penjurian FFI 2024–2026 Budi Irawanto mengatakan proses penjurian dalam FFI 2024 berlangsung cukup ketat berdasarkan prinsip meritokrasi.
Hal tersebut dilakukan karena karya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan bisa menjadi pencapaian terbaik dalam perfilman Indonesia, sehingga bisa menginspirasi lahirnya karya yang lebih baik.
“Karya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan dalam FFI 2024 bisa menjadi benchmark atau pencapaian terbaik dalam perfilman Indonesia. Oleh karena itu, ke depannya peraih penghargaan FFI 2024 bisa menginspirasi lahirnya karya-karya yang lebih baik lagi bagi perfilman Indonesia,” kata Budi saat Konferensi Pers Piala Citra FFI di Gedung A, Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis.
Adapun, Para Dewan Juri Akhir (DJA) FFI 2024 mewakili dari berbagai unsur ekosistem perfilman mulai dari produser, pemain, kolektor, sinematografer, editor, seniman, hingga pengajar dan pengajar film.
Baca juga: FFI kembali penghargaan industri perfilman lewat Penghargaan Piala Citra
Pada tahap penjurian, FFI 2024 juga mendapat dukungan dari platform streaming Bioskop Online, yang menjadi ruang penyajian film-film yang masuk dalam fase awal penjurian FFI 2024.
Selain itu, para anggota Dewan Juri Akhir (DJA) juga diumumkan, antara lain, DJA kategori Film Cerita Panjang beranggotakan Adinia Wirasti (aktris), Bambang Supriadi ICS (sinematografer dan pengajar film), Dewi Alibasah (editor), Ismail Basbeth (produser, sutradara, dan penulis skenario), Leni Lolang (produser), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Ramondo Gascaro (musisi, produser, dan penggiat musik), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tito Imanda (akademisi film).
Sementara DJA Film Cerita Pendek adalah M. Irfan Ramli (penulis skenario dan sutradara), Novi Kurnia (akademisi film), dan M. Reza Fahriyansyah (sutradara dan penulis skenario).
Pada DJA kategori Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono (direktur kreatif dan sutradara), Chandra Endroputro (produser dan sutradara film animasi), dan Ronny Gani (animator).
DJA kategori Film Dokumenter adalah IGP Wiranegara (pengajar film dan sutradara), Nurman Hakim (sutradara dan sejarawan film), dan Wahyu Utami (pembuat film dokumenter dan pengajar film), serta Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film beranggotakan Dewi Irawan (aktris), Raam Punjabi (produser), dan Soleh Ruslani (sinematografer).
Para Dewan Juri Akhir (DJA) FFI 2024 juga dipilih mewakili dari berbagai unsur ekosistem perfilman mulai dari produser, pemeran, penyelam, sinematografer, editor, seniman, hingga akademisi dan pengajar film.
Festival Film Indonesia (FFI) akan menyelenggarakan Penghargaan Piala Citra ke-44 tahun 2024 sebagai apresiasi bagi industri perfilman, yang juga didukung oleh Kementerian Kebudayaan.
Dengan mengusung tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia”, FFI 2024 ingin menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.
Penghargaan Piala Citra FFI 2024 akan berlangsung pada Rabu (20/11) di ICE BSD, Tangerang.
Baca juga: Apresiasi FFI, Kemendikbudristek ingin banyak film harumkan Indonesia
Baca juga: Tak kuasa tahan haru, Prilly Latuconsina perdana raih Piala Citra
Pewarta : Putri Hanifah
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024