Saham mencapai puncak baru pada hari Jumat, dengan indeks acuan melampaui angka 82.000 selama perdagangan intraday, karena perkiraan penurunan inflasi dan harapan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral memacu aksi beli, kata para pedagang.
Indeks KSE-100 melonjak 615,16 poin, atau 0,76%, hingga mencapai 82.074,44 dari penutupan sebelumnya di level 81.459,28.
Indeks, yang didorong oleh aktivitas pembelian pada saham-saham unggulan, melonjak hampir 900 poin selama jam-jam pembukaan perdagangan sebelum menyerah pada aksi ambil untung di paruh kedua sesi, memangkas keuntungan awal.
Analis mengaitkan kenaikan ini dengan ekspektasi penurunan tajam dalam inflasi dan suku bunga. Mereka menambahkan bahwa obligasi pemerintah sekarang memiliki kurva imbal hasil yang tertekuk, dengan imbal hasil 2 tahun dan 5 tahun di atas imbal hasil 3 tahun.
Aktivitas pembelian terlihat di sektor-sektor utama, termasuk semen, bank komersial, pupuk, dan kilang minyak, dengan saham-saham yang banyak mengandung indeks seperti MEBL, UBL, ENGRO, dan FFC diperdagangkan dalam warna hijau.
Para ahli menambahkan bahwa sebagian dari hal positif tersebut datang dari investor yang mengantisipasi persetujuan Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF).
IMF dijadwalkan meninjau Fasilitas Dana Perpanjangan (EFF) Pakistan selama 37 bulan, yang berjumlah sekitar $7 miliar, pada tanggal 25 September.
Pada hari Kamis, Bursa Efek Pakistan (PSX) naik karena membaiknya indikator makroekonomi lokal dan pengurangan yang lebih besar dari yang diharapkan oleh Federal Reserve, dengan indeks KSE-100 ditutup pada 81.459,29, kenaikan sebesar 997,95 poin atau 1,24%.
Sementara itu, saham dunia melayang mendekati rekor tertinggi pada hari Jumat, didukung oleh pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve awal minggu ini, sementara yen melemah setelah Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda meredam ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi, menurut Reuters.
Dolar menguat 1,2% terhadap mata uang Jepang menjadi 144,29 – level terkuatnya dalam dua minggu – menyusul pernyataan Ueda, setelah sebelumnya turun sekitar 0,6% menjadi 141,74 setelah BOJ mempertahankan suku bunga stabil dalam langkah yang sudah diperkirakan secara luas.
