Jakarta, CNBC Indonesia – PT Perkebunan Negara (PTPN) III anggota perusahaan telah membayar utang sebesar Rp 18 triliun dari total utang seluruh perusahaan sebesar Rp 43 triliun.
Hal itu seperti yang dijelaskan oleh Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani. Dia mengatakan bahwa perusahaan saat ini memiliki sisa utang sebesar Rp 30 triliun.
“(Utang) Rp 30 triliun-an dari Rp 43 (triliun),” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Adapun, detailnya Ghani mengungkapkan bahwa ia telah membayar kewajiban kepada perbankan sejak tahun 2020 lalu sebesar Rp 11,3 triliun, menurunkan utang pokok sebesar Rp 11 triliun, menyelesaikan santunan sebesar Rp 3,7 triliun, dan pembayaran iuran pensiun hingga Rp 3 triliun.
“Selama transformasi yang kami lakukan dari tahun 2020 sampai saat ini selama 3 tahun mengumpulkan laba Rp 11,7 triliun. Lalu sudah membayar kewajiban perbankan Rp 11,3 triliun, pokok utang kami turun Rp 11 triliun, santunan Rp 3,7 triliun sudah kami bayar iuran pensiun yang dulu gak pernah kami bayar sudah kami bayar Rp 3 triliun,” bebernya.
Selain itu, mengungkapkan laba bersih perusahaan pada tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 3,9 triliun yang mana meningkat dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2023 lalu yang hanya mencapai Rp 1,02 triliun.
“Kemudian PTPN III 2023 tahun lalu turun sedikit Rp 2,5 triliun karena harga turun,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Ghani menyebutkan target laba bersih tahun 2024 ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2022 lalu yang mencapai 6,01 triliun.
Selain itu, Ghani juga memaparkan bahwa pendapatan kotor atau laba kotor PTPN III tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 19,8 triliun yang mana lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan kotor perusahaan tahun 2023 lalu yang mencapai Rp 12,8 triliun.
Ghani memaparkan bahwa pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun secara rerata meningkat 17,5% terhitung sejak tahun 2020 lalu.
Sedangkan, pendapatan perusahaan tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 61,7 triliun. Hal itu tercatat meningkat dibandingkan tahun 2023 lalu yang realisasi pendapatan perusahaan mencapai Rp 50,9 triliun.
Secara rata-rata sejak tahun 2020 lalu, pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun terhitung terus meningkat mencapai 11,9%.
Artikel Selanjutnya
BUMN Buka 688 Lowongan Mulai 23 Maret-1 April 2024, Ini Syaratnya
(fsd/fsd)