Polisi dan pengunjuk rasa di Albania bentrok di depan kantor Perdana Menteri Edi Rama di Tirana setelah puluhan ribu orang berkumpul di sana untuk memprotes korupsi dan krisis biaya hidup negara.
Menurut laporan media internasional, setelah berdemonstrasi damai selama sekitar tiga jam, pengunjuk rasa menerobos barisan polisi di sekitar kantor Rama pada hari Sabtu dan menyemprotkan cat merah dan hitam di pintu utama gedung pemerintah.
Albania telah mengalami kenaikan harga 8 persen tahun ini, terutama untuk makanan pokok dan bahan bakar, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Rama mengatakan Kabinetnya telah menjaga inflasi tetap rendah dibandingkan dengan inflasi dua digit di tempat lain di Eropa, dan mencatat bahwa pemerintah mensubsidi listrik untuk keluarga dan usaha kecil.
Pendukung oposisi juga menyalahkan Rama atas ribuan pemuda yang meninggalkan negara itu setiap tahun untuk mencari kehidupan yang lebih baik.