Tuesday, October 22, 2024
HomeInternationalPutin: Warga Ukraina di wilayah yang dikuasai ingin bergabung dengan Rusia

Putin: Warga Ukraina di wilayah yang dikuasai ingin bergabung dengan Rusia



Jakarta (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penduduk di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow menginginkan bergabung menjadi bagian dari Rusia.

Dalam pidatonya yang dirilis pada peringatan satu tahun reunifikasi empat wilayah Ukraina – Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson – dengan Rusia, Sabtu (30/9), Putin mengatakan pilihan untuk bersatu dengan Rusia diperkuat oleh hasil pemilihan lokal baru-baru ini. Pernyataan ini menyatakan kembali referendum tahun lalu yang dikeluarkan oleh negara-negara Barat sebagai tindakan ilegal.

“Sama seperti setahun yang lalu dalam referendum bersejarah, masyarakat kembali menyatakan dan menegaskan keinginan mereka untuk bergabung bersama Rusia, dan mendukung rekan senegaranya yang mendapat kepercayaan masyarakat melalui kerja keras dan tindakan nyata,” katanya, dikutip dari transkrip yang dirilis Kremlin di laman resminya.

Putin mengklaim bahwa invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah menyelamatkan masyarakat Ukraina dari para pemimpin nasionalis di Kiev yang telah melancarkan “perang saudara skala penuh” dan “teror terhadap mereka yang memiliki pemikiran berbeda”.

“Terima kasih telah menjaga dan mewariskan rasa cinta tanah air kepada anak-anakmu… Berkat Anda… Rusia menjadi lebih kuat. Kita adalah satu bangsa, dan bersama-sama kita dapat mengatasi apa pun dan menghadapi tantangan apa pun,” ujar Putin kepada penduduk di empat wilayah itu.

“Tidak ada satu pun dan tidak ada seorang pun yang dapat mematahkan keinginan jutaan orang, atau keyakinan mereka terhadap kebenaran dan keajaiban bersejarah,” kata dia.

Pada 30 September 2022, sebagian dari wilayah Ukraina – Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia – secara resmi dimasukkan ke dalam Rusia setelah referendum yang menurut Moskow telah mendapatkan dukungan dari sebagian besar warga Ukraina.

Negara-negara Barat menganggap hasil referendum itu sebagai pencaplokan paksa dan ilegal, dan ada unsur paksaan dalam pemilihan tersebut.

Baca juga: Warga Ukraina berupaya hidup normal di tengah perang
Baca juga: Rusia mendukung referendum Ukraina Timur, Kiev menolak
Baca juga: Rusia katakan hormati hasil referendum di Ukraina timur

Pewarta : Shofi Ayudiana
Redaktur: Atman Ahdiat
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments