Monday, November 18, 2024
HomeGaya HidupRafflesia: Bunga terbesar di dunia di ambang kepunahan — Inilah yang ditakutkan...

Rafflesia: Bunga terbesar di dunia di ambang kepunahan — Inilah yang ditakutkan para ilmuwan


Bunga Rafflesia, merupakan bunga terbesar di dunia.
Bunga Rafflesia, merupakan bunga terbesar di dunia.

Penelitian baru yang diterbitkan pada hari Rabu mengungkapkan bahwa sebagian besar spesies bunga terbesar di dunia, bunga Rafflesia, yang telah lama menarik perhatian orang dengan kelopak merahnya yang besar dan berbintik-bintik, kini berada di ambang kepunahan.

Rafflesia, parasit yang menghuni tanaman merambat tropis di kawasan Asia Tenggara, menghasilkan beberapa bunga terbesar di dunia.

Dengan bunganya yang bermekaran secara tak dapat dijelaskan, tanaman ini agak misterius, dan para ahli botani hanya berhasil secara sporadis menyebarkannya ke luar habitat aslinya.

Salah satu spesies bunga tersebut saat ini diklasifikasikan sebagai “sangat terancam punah”, menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Sekelompok ahli botani menganalisis 42 spesies Rafflesia dan habitatnya di Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand untuk memahami status konservasi tanaman tersebut.

Berdasarkan hilangnya habitat hutan secara cepat, serta kurangnya strategi konservasi dan rencana perlindungan, tanaman ini menghadapi risiko yang jauh lebih besar dibandingkan yang diketahui sebelumnya, kata mereka.

“Kami memperkirakan bahwa 60 persen spesies Rafflesia menghadapi risiko kepunahan yang parah,” tulis para peneliti dalam penelitian tersebut, yang diterbitkan Rabu di jurnal peer-review. Tumbuhan, Manusia, Planet jurnal.

Beberapa spesies berisiko punah bahkan sebelum mereka diketahui ilmu pengetahuan, kata studi tersebut, dan mendesak lebih banyak penelitian terhadap tanaman yang tidak biasa ini, menurut AFP.

“Kita sangat membutuhkan pendekatan gabungan dan lintas wilayah untuk menyelamatkan beberapa bunga paling menakjubkan di dunia, yang sebagian besar kini berada di ambang kepunahan,” kata Chris Thorogood, wakil direktur Kebun Raya Universitas Oxford dan sebuah penelitian. pengarang.

Penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini diyakini tumbuh di wilayah yang terbatas, sehingga sangat rentan terhadap perusakan habitat.

Laporan ini juga menyoroti beberapa titik terang dalam upaya konservasi, termasuk keberhasilan perbanyakan tanaman di kebun raya di Jawa Barat, dan ekowisata berkelanjutan di sekitar tanaman di Sumatera Barat.

Tahun lalu, negara-negara berjanji untuk melindungi 30 persen daratan dan lautan dunia pada tahun 2030 dalam sebuah kesepakatan penting untuk memperlambat hilangnya spesies dan ekosistem.

Penelitian berulang kali telah memperingatkan bahwa ancaman ganda yaitu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia telah secara signifikan mengurangi keanekaragaman hayati di seluruh dunia.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments