Raja Charles, yang menghormati mendiang ibunya, Ratu Elizabeth, membuat keputusan yang menyedihkan saat dia membuat rencana untuk masa depan yang tak terelakkan.
Istana Buckingham sudah meningkatkan rencana untuk Charles, yang saat ini menjalani perawatan untuk penyakit kanker yang dirahasiakan, namun, sang raja tetap merahasiakan satu detail seperti ibunya, ungkap seorang penulis kerajaan.
Pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth diberi nama sandi “Operasi Jembatan London” yang telah direncanakan sebelumnya jika terjadi kejadian yang tidak terduga. Charles telah memutuskan untuk tetap menggunakan nama yang sama untuk rencananya, kata penulis Robert Hardman dalam biografi terbarunya.
“Pengaturan pidato perpisahan Raja kini, secara resmi, telah ditingkatkan menjadi Operasi Jembatan London, yang mencerminkan pengaturan Elizabeth II,” demikian bunyi kutipan tersebut.
Perincian lebih lanjut menjelaskan, seperti halnya kematian Ratu, berita meninggalnya Raja pertama-tama akan dikomunikasikan kepada pejabat pemerintah dan tokoh senior menggunakan pesan yang aman dan berkode untuk mencegah kebocoran, dan pengumuman resmi dari Istana Buckingham akan segera menyusul.
Masa berkabung nasional sekitar 12 hari akan dikeluarkan dan bendera akan dikibarkan setengah tiang untuk menghormati kepala negara,
Selain itu, acara-acara publik akan dihentikan sementara dan anggota keluarga kerajaan akan menjalani masa berkabung pribadi dan jenazah Raja akan disemayamkan di Westminster Hall, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan penghormatan.