KEDUTAAN Besar Australia di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri merayakan 75 tahun hubungan persahabatan Australia-Indonesia dengan peluncuran logo peringatan 75 tahun hubungan kedua negara dan meresmikan kolaborasi lukisan dinding antara seniman Australia dan seniman Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (28/3).
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams mengatakan perayaan ini bukan hanya sebuah tonggak sejarah dalam hubungan diplomatik Australia-Indonesia. Perayaan itu merefleksikan hubungan antar kedua negara, serta merayakan kemitraan yang telah terjalin selama 75 tahun.
Penny menambahkan tidak ada hubungan yang lebih penting dari hubungan antara kedua negara. Melalui kerja sama dengan Indonesia, ia berharap dalam acara ini masyarakat Indonesia dan masyarakat Australia dapat menjalin persahabatan dan memperkuat hubungan yang telah terjalin selama 75 tahun dan akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Baca juga: KTT ASEAN Digelar Besok, Menlu RI: Bahas Krisis Myanmar
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani mengatakan hubungan tetangga dengan Australia merupakan takdir dari kehidupan bangsa Indonesia begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, kedua bangsa tidak punya pilihan lain, kecuali bersama-sama memajukan hubungan bilateral dua negara.
“Hubungan ini diharapkan dapat menghasilkan banyak kolaborasi yang dapat membuka peluang yang saling menguntungkan bagi dua rakyat,” kata Abdul Kadir
“Kita melihat banyak kemajuan di sektor perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan seni budaya. Inilah yang ingin kita capai dari strategi kemitraan komprehensif dari dua negara yang telah disepakati,” tambah Abdul Kadir.
Baca juga: Tim DKI Dominasi Seleksi Timnas Kickboxing SEA Games 2021
Peluncuran Logo dan Mural
Peluncuran logo 75 tahun ini dipilih melalui kompetisi yang diselenggarakan secara umum oleh Kedutaan Besar Australia yang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Desain logo ini dimenangkan oleh Alif Pandu Sofyana.
Alif menjelaskan desain logo tersebut menampilkan simbol nasional kedua negara dengan visual burung Garuda dan Kanguru yang menandakan persahabatan dan kolaborasi yang terjalin pada perayaan 75 tahun hubungan kemitraan Australia-Indonesia.
Mural yang diresmikan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Indonesia ini berjudul “Together”. Mural ini merupakan kolaborasi antara seniman Australia, George Rose dan Seniman Indonesia, Tutu.
Baca juga: PBSI Ajukan Sistem Perubahan Skor Pertandingan Kepada BWF
George mengatakan visual flora Indonesia dan Australia yang diberi bingkai di muralnya merupakan lambang gerbang menuju pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya di Australia. Selain itu, terdapat gambar tumbuhan dari kedua negara.
“Saya memilih untuk menggambar tumbuhan kedua negara. Tumbuhan Pial (Akasia) dari Australia yang mewakili kesatuan di Australia dan kemudian di Indonesia ada Rafflesia Arnoldii,” ujar George.
“Dengan keragaman yang ada, memberikan keseimbangan yang sangat indah dan menunjukkan bahwa kami dapat memiliki kesatuan dan keragaman dalam satu jenis simbologi,” tambahnya.
Sementara Tutu menambahkan dua sosok figuratif kiri dan kanan. Salah satunya memegang benang yang melambangkan suatu hubungan, hubungan, dan ikatan kerja sama yang memuat hubungan antar kedua negara, yaitu Indonesia-Australia dan lainnya lagi memegang buku sebagai simbol pertukaran budaya, pertukaran ilmu pengetahuan, dan pertukaran pelajar.
“Dari gabungan dua figuratif yang berbeda kebiasaan dan keyakinan, kami ingin membuat suatu mural yang ingin menyatukan kedua visi tersebut. Oleh karena itu, kami memberikan judul Together (bersama), karena selama proses selalu bersama-sama tidak sendiri-sendiri. Hal ini menjadi poin untuk dicermati dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Tutu. (Z-3)