Saturday, September 21, 2024
HomeInternationalRibuan ton sampah menumpuk di Gaza dan membunuh pengungsi

Ribuan ton sampah menumpuk di Gaza dan membunuh pengungsi



Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Polusi lingkungan dan ribuan ton sampah yang menumpuk di Jalur Gaza, khususnya di bagian utara yang masih terus digempur Israel, mengancam nyawa warga Palestina, termasuk puluhan ribu anak-anak yang kelaparan.

Selain menderita akibat keterbatasan makanan yang disebabkan dibatasinya akses bantuan kemanusiaan oleh Israel, warga Gaza pun terancam penyakit yang menyebar akibat polusi dan sampah.

“Menumpuknya lebih dari 100.000 ton sampah padat di Kota Gaza menimbulkan bahaya nyata, khususnya bagi mereka yang tinggal di pusat pengungsian,” kata juru bicara pemerintah Kota Gaza Husni Muhenna.

Dikatakannya, tempat pembuangan limbah padat rentan memicu penyakit dan wabah, khususnya di daerah padat dan pusat pengungsian, serta menjadi sarang serangga dan tikus yang membuat penyakit menyebar.

Berdasarkan data terkini media resmi Gaza, tercatat sudah ada 71.338 infeksi virus hepatitis di antara para pengungsi sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Kondisi tersebut diperburuk oleh tindakan tentara Israel yang secara sengaja mengincar petugas kota yang bekerja di sejumlah daerah di Jalur Gaza, sehingga mengganggu upaya membersihkan kota dari sampah.

Organisasi kesehatan setempat dan internasional pun berkali-kali memperbesar potensi penyebaran penyakit dan ancaman munculnya wabah di kalangan pengungsi yang tak dapat membersihkan diri dan mendapatkan perawatan yang layak akibat serangan Israel.

Ragde Hasaneyn, seorang lansia di Gaza, turut menyoroti munculnya serangga di pusat pengungsian yang sangat padat yang dapat memicu penyebaran penyakit.

“Bahkan, jika kami selamat dari serangan dan pengeboman Israel, kami belum tentu selamat dari wabah yang merebak di pusat pengungsian karena kekerasan, saling berbagi kamar mandi, serta kurangnya persediaan pembersih dan air,” kata Hasaneyn.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 38.300 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, meninggal dan lebih dari 88 ribu lainnya terluka.

Meski dihadapkan dengan kecaman internasional bertubi-tubi dan Resolusi DK PBB yang menginstruksikan gencatan senjata segera, Israel tak kunjung menghentikan agresinya ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Padahal, Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel segera menghentikan operasi militernya ke kota Rafah di Gaza selatan, di mana lebih dari satu juta warga sipil terlibat dalam perang.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Sampah menumpuk di Rafah, Gaza, akibat konflik
Baca juga: WHO: Kekurangan bahan bakar memperburuk situasi layanan kesehatan di Gaza
Baca juga: 330.000 ton limbah padat menimbulkan risiko kesehatan bagi warga Gaza

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments