WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyesalkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, dijadikan markas besar pasukan Israel (IDF). Rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah Indonesia itu, ujar wapres, harusnya untuk melayani para korban. Tindakan Israel menurut wapres sudah menyalahi aturan. “Saya kira itu tidak punya etik lah. Rumah sakit kok dirampas. Mestinya rumah sakit itu dibiarkan melayani korban-korban itu, jangan jadi markas tentara. Itu sudah melanggar aturan,” katanya seusai menghadiri acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (23/12). Baca juga: WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara Turut hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Ketua PW ISNU Jawa Timur Terpilih Prof. M Mas'ud Said , Mantan Menteri Pendidikan M. Nuh dan tokoh NU lainnya. Pemerintah RI, ujar Ma'ruf, menyatakan protes terhadap tindakan Israel. Sebab, fasilitas berupa RS itu dari pemerintah Indonesia digunakan untuk memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Baca juga: Israel Jadikan RS Indonesia Markas Militer, MER-C Tidak Rela “Ya pemerintah sih sangat protes, tidak suka. Karena apa? Karena itu kan untuk fasilitas pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya. Mengutip dari Antara, setelah gencatan senjata, Israel memberi ultimatum agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikosongkan. Tentara Israel kini menguasai RS itu sebagai markas militer. Israel mentransmisikan terdapat terowongan yang dijadikan tempat persembunyian anggota Hamas di Rumah Sakit Indonesia Gaza. Namun, hingga saat ini tuduhan itu tidak terbukti. (Z-9)
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyesalkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, dijadikan markas pasukan Israel (IDF). Rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah Indonesia itu, ujar wapres, harusnya untuk melayani para korban. Tindakan Israel menurut wapres sudah menyalahi aturan.
“Saya kira itu tidak punya etik lah. Rumah sakit kok dirampas. Mestinya rumah sakit itu dibiarkan melayani korban-korban itu, jangan jadi markas tentara. Itu sudah melanggar aturan,” katanya seusai menghadiri acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (23/12).
Baca juga: WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara
Turut hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Ketua PW ISNU Jawa Timur Terpilih Prof. M Mas'ud Said, Mantan Menteri Pendidikan M. Nuh dan tokoh NU lainnya.
Pemerintah RI, ujar Ma'ruf, menyatakan protes terhadap tindakan Israel. Sebab, fasilitas berupa RS itu dari pemerintah Indonesia digunakan untuk memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Baca juga: Israel Jadikan RS Indonesia Markas Militer, MER-C Tidak Rela
“Ya pemerintah sih sangat protes, tidak suka. Karena apa? Karena itu bisa untuk fasilitas pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Mengutip dari Antara, setelah gencatan senjata, Israel memberi ultimatum agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikosongkan. Tentara Israel kini menguasai RS itu sebagai markas militer.
Israel mentransmisikan terdapat terowongan yang dijadikan tempat persembunyian anggota Hamas di Rumah Sakit Indonesia Gaza. Namun, hingga saat ini tuduhan itu tidak terbukti.
(Z-9)