Jakarta, CNBC Indonesia- Sinyal pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada Septembee 2024 kian menguat seiring dengan membaiknya data ekonomi Negeri Paman Sam.
Menurut Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto, saat Bank Sentral AS, The Fed mulai memangkas suku bunga acuan maka besar kemungkinan akan diikuti oleh Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan posisi Rupiah.
Sementara Ekonom Senior PT Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad menilai belum ada urgensi Bank Indonesia untuk segera memangkas suku bunga meski posisi Rupiah yang menguat dan menyentuh level Rp15.300-an per Dolar AS. Dimana pertumbuhan kredit yang masih di atas 10% memberi ruang bagi BI untuk lebih mencermati perkembangan data ekonomi sebelum menurunkan BI Rate.
Meski belum ada urgensinya, BI berpeluang menurunkan BI Rate pada RDG September atau Oktober 2024.
Seperti apa arah pergerakan Rupiah dan bagaimana arah kebijakan BI Rate? lalu apa efeknya ke daya tarik investasi pasar keuangan RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto dan Senior Economist PT Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 26/08/2024)
