Friday, October 18, 2024
HomeNationalSaham Tech 'Gendong' Wall Street, Fase Ekonomi Baru Bullish?

Saham Tech ‘Gendong’ Wall Street, Fase Ekonomi Baru Bullish?


Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka kompak di zona hijau pada perdagangan Senin (20/11/2023), seiring era suku bunga tinggi yang akan berakhir sebagai indikator saham risiko tinggi atau yang kerap disebut perekonomian baru melesat.

Dow Jones dibuka menguat 0,19% di 35.013,87, sementara posisi S&P 500 naik 0,29% di posisi 4.526,93, begitu juga dengan Nasdaq terapresiasi 0,62% di posisi 14.212,74.

Saham Microsoft naik hampir 2%, menaikkan kenaikan indeks Dow, setelah CEO Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAi Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.

Sektor energi dan teknologi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 0,8% dan 0,7%.

Sekadar informasi, pasar AS akan tutup pada hari Kamis karena libur Thanksgiving. Selain itu, perdagangan Jumat juga akan dipersingkat. Perdagangan di sekitar liburan Thanksgiving telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanac.

Meskipun perdagangan pekan ini singkat, terdapat beberapa katalis utama untuk pasar ke depan. Nvidia melaporkan pendapatannya pada hari Selasa. Produsen chip ini menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik tahun ini, naik lebih dari 200%.

Wall Street menunjukkan kinerja mingguan yang unggul. S&P 500 ditutup minggu lalu lebih tinggi sebesar 2,2% dan Dow meningkat 1,9%, menandai tiga minggu berturut-turut pertama untuk indeks sejak Juli. Nasdaq mengakhiri pekan ini lebih tinggi sebesar 2,4%, mencatat minggu terbaik sejak Juni.

Kenaikan pasar tetap antusias hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu, menghilangkan kekhawatiran investor terhadap harga yang melambung dan memberikan indikasi harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga.

“Kami tetap positif terhadap pengungkapan dan perluasan reli yang baru-baru ini dialami karena perekonomian AS terus melakukan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan meskipun dengan kecepatan yang moderat,” tulis John Stoltzfus, kepala strategi investasi di Oppenheimer.

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya

Wall Street Tak Kompak, Dow Jones Terbakar Setelah Pesta Pora


(mza/mza)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments