Pada tanggal 14 Oktober, pelaku pasar akan fokus pada beberapa peristiwa penting, termasuk pendapatan kuartal September dari perusahaan-perusahaan besar serta IPO Hyundai yang akan datang. Faktor global seperti penjualan ritel AS, keputusan suku bunga ECB, data PDB Tiongkok Q3, dan fluktuasi harga minyak juga akan memainkan peran penting.
Pasar India diperkirakan akan dibuka dengan tren sedikit naik, seperti yang ditunjukkan oleh GIFT Nifty futures. Berikut beberapa saham yang mungkin menjadi fokus hari ini:
Industri Ketergantungan: Perusahaan akan merilis laporan pendapatan Q2 setelah jam pasar pada hari Senin, 14 Oktober. Investor juga akan menunggu pengumuman mengenai tanggal pencatatan penerbitan saham bonus.
Wipro: Dewan perusahaan dijadwalkan bertemu pada 16 Oktober untuk mempertimbangkan penerbitan saham bonus. Wipro terkenal sebagai konstituen Nifty dengan masalah bonus terbanyak hingga saat ini.
Pembiayaan Perumahan Bajaj: Periode penguncian bagi pemegang saham akan berakhir pada hari Senin, 14 Oktober, yang akan memungkinkan 12,6 crore saham (setara dengan 2% dari ekuitas beredar perusahaan) dapat diperdagangkan. Namun, berakhirnya periode lock-in tidak berarti seluruh saham tersebut akan dijual di pasar terbuka.
Penerbangan Hindustan: Baru-baru ini diangkat menjadi status Maharatna oleh Kementerian Keuangan, menjadikannya perusahaan ke-14 di India.
Supermarket Avenue: Perusahaan melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 5,8% untuk Q2, mencapai Rs 659,6 crore, dengan pendapatan meningkat sebesar 14,4% menjadi Rs 14,444.5 crore. Namun, margin EBITDA perusahaan menyusut 40 basis poin menjadi 7,6% dibandingkan 8% pada tahun lalu.
Ola Listrik: Perusahaan ini berada di bawah pengawasan Asosiasi Riset Otomotif India (ARAI) karena praktik penetapan harga untuk model S1 X 2 kWh. ARAI menyampaikan kekhawatiran mengenai kegagalan perusahaan untuk memberitahukan penurunan harga sebelum penjualan ‘BOSS’, yang dapat berdampak pada kelayakan perusahaan untuk menerima subsidi pemerintah.
Penafian: Pandangan dan tip investasi para ahli dalam laporan News18.com ini adalah milik mereka sendiri dan bukan milik situs web atau manajemennya. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli bersertifikat sebelum membuat keputusan investasi apa pun.